Dr. Ratio - Brother

14.9K 397 87
                                    

Manik kemerahan milik Dr. Ratio menatap lamat pada buku yang ia pegang sementara bibirnya sibuk mendiktekan materi yang ia ajarkan.

Tangannya bergerak menggores papan tulis besar dan mencoretinya dengan huruf dan angka beserta garis-garis matematika dengan spidol berwarna putih, merah, dan biru.

Setelah jam mata kuliah selesai, Dr. Ratio menutup bukunya dan pergi keluar kelas, Namun, ia menatap gadis bersurai [H/C] yang masih duduk menulis sesuatu dibuku catatannya sementara yang lain sibuk berbondong-bondong keluar kelas.

Ia memasang senyum tipis kemudian berjalan keluar kelas dengan senandung kecil.

-

Engapan panas memenuhi ruang tidur milik Dr. Ratio, diantara buku-buku matematika dan fisika yang bertumpuk, terdapat foto seorang gadis yang diletakkan di figura kecil.

"Ah.. [Name].. mngh.. ahn.."

Erangan kecil keluar dari bibirnya, wajahnya merah penuh nafsu, nafasnya tersengal-sengal. Dr. Ratio menggigit bibirnya kecil kala gerakan tangannya semakin cepat di penis miliknya.

"Ah..!"

Cairan kental berwarna putih—dengan bau khas keluar memenuhi tangannya, tubuhnya gemetar hebat sementara ia masih tersengat aliran kenikmatan yang muncul ditubuhnya.

"Ah.. [Name].." Ia menghela nafas, kemudian mengambil beberapa tisu, dan membersihkan cairan lengket yang memenuhi tangan dan penisnya.

Helaan nafas keluar darinya, maniknya menatap langit-langit atap kamarnya. Tak lama ketukan pintu terdengar, ia berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu.

Tangannya yang besar membuka kenop pintu, membuka pintunya, menampilkan postur tubuh seorang gadis yang ramping dengan manik berwarna [E/C] dan surai rambut berwarna [H/C] yang di ikat kuda.

Tangannya memegang nampan persegi panjang berwarna putih dengan sepiring nasi dan lauk pauk juga jus apel, ia juga melihat ada dessert manis favoritnya disana.

Dr. Ratio memasang senyum manis, ia mengambil nampan dari tangan gadis itu, masuk kedalam kamarnya, meletakkan nampan itu ke mejanya yang penuh dengan buku kemudian kembali ke tempat gadis itu berada.

"Terimakasih" Ujarnya dengan lembut, [Name] mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Untuk kakakku apa sih yang enggak?" Balas [Name] dengan sengiran, Dr. Ratio hanya memasang senyum, namun hatinya terasa sakit.

'Kakak'

Ia terkekeh pelan kemudian mencium pipi gadis itu, sebagai seorang kakak.

"Terimakasih" Ujarnya berterimakasih sekali lagi.

[Name] hanya mengangguk, sampai tangannya ditarik kasar oleh Dr. Ratio, membuatnya jatuh tersungkur di lantai kamar kakaknya.

Sebelum bisa mengambil kesadaran diantara syoknya, pintu kamar itu sudah ditutup dan dikunci rapat. Menyisakan keheningan diantara mereka berdua.

"Kak?" Gadis itu berucap dengan nada bingung, hingga bibirnya dicium kasar oleh lelaki dengan surai rambut berwarna biru dengan aksesoris khas yang ada di pinggir rambutnya.

Tubuhnya didorong sampai merebahkan diri di lantai kamar, bibirnya dilumat dan di gigit kasar.

"Mngh.. kak?!" [Name] mendorong tubuh Dr. Ratio untuk menjauh darinya, namun hasilnya nihil. Justru Dr. Ratio semakin ganas, ia menggigit kasar leher [Name], memberikan tanda kemerahan dan gigitan disana.

"Kak..! jangan..! ah!"

Tubuh gadis itu gemetar kala tangan Dr. Ratio masuk kedalam roknya, menyentuh vagina yang dilapisi celana dalamnya.

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang