Neuvilette - Justice

17K 458 151
                                    

Manik tajam Neuvillette menatap kearah terdakwa yang menunduk takut. Tubuhnya gemetar hebat dengan kedua tangan yang di borgol.

"Bicara" ucapnya tegas, dengan sedikit nafas berat yang keluar. Dengan air mata, ia mengangguk sembari menatap keatas, kearah Neuvillette. Maniknya gemetar hebat.

"Saya-"

"Ah! Neuvilette! ngh~"

Neuvilette menunduk, menatap punggung kekasihnya yang agak menunduk. Rambut berwarna [H/C] miliknya ditarik pelan, membuat gadis itu merintih kesenangan.

"Jangan berisik" ucap Neuvilette yang masih terus menggerakkan pinggulnya. Ia kemudian kembali menatap terdakwa yang menunduk takut.

"Bicaralah" ujarnya, yang tentu dibalas dengan anggukan.

Sementara Neuvillette mendengar penjelasan dari sang terdakwa, Furina yang berada di lantai bawah menatap jijik kedua sejoli yang bercinta di tengah pengadilan entah tak tau darimana asalnya keberanian itu.

Suara rintihan milik [Name], asistennya, yang berhasil ikut berkontribusi membuat terdakwa tak fokus dan-

"Neuvilette! hngh!!" [Name] menjerit kala kedua penis milik Neuvillette memasuki vaginanya. Hakim agung Fontaine itu berhasil membuat tanda pada tubuh [Name].

Neuvilette sedikit mengerang, namun ia masih mendengarkan penjelasan terdakwa yang tadinya tertahan karena jeritan gadis itu.

-

Pengadilan telah selesai, hukuman pun sudah diturunkan. Namun, tidak ada yang berani bergerak dari tempat duduk mereka kecuali terdakwa yang telah dijatuhi hukuman untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Suara rintihan memenuhi gedung itu, seluruh mata menatap lantai atas, tempat asal suara rintihan itu berada.

"Neuvilette! udah! ah! hngh!" Gadis itu meringis, mendesah, merengek, meminta keringanan. Namun, Hakim Fontaine itu masih sibuk memenuhi rahim kekasihnya.

"Ha.. [Name].. you're so good.." desah Neuvillette pelan di lehernya sembari memeluknya dari belakang.

Sungguh, sebenarnya penonton ingin sekali lari. Namun, mereka takut dihukum.. atau sejenisnya. Sementara Furina, yang kedua telinganya sudah kebal dengan kegiatan bercinta mereka 1×25 jam ini. Entah di lorong pengadilan, di meja kerja Neuvillette, dikamar, di wc, didapur.

"I'm gonna breed you!"

Neuvilette menghentakkan pinggulnya untuk terakhir kali, menyemprotkan benihnya dari kedua penisnya.

Tubuh gadis itu gemetar, wajahnya bersandar di pagar, maniknya yang berwarna [E/C] gemetar. Vagina [Name] perlahan meneteskan cairan putih kental milik Neuvillette,

"Jangan di sia-siakan.. kau harus mengandung anakku.." bisik Neuvillette sembari memasukkan kembali spermanya yang tumpah dari paha milik [Name] menggunakan jari jemarinya.

Dengan nafas bergetar, [Name] mengangguk. "Ya.. tuan.."

Sengiran muncul dari bibir Neuvilette, ia menampar pelan bokong gadis itu dan mengangkat tubuhnya, kembali memasukkan kedua penisnya.

"Pengadilan selesai, kalian diperbolehkan untuk keluar." Ujar Neuvillette sembari berjalan masuk dengan [Name] di pelukannya, menghilang dari pandangan seluruh mata disana.

-

NEUVILETTE ABSIAJDJA AUFAUFUAFUAUF AK MW DIENTOT NEUVILLETTE DGN HIS TWO DICKK, ANGH ANGH AKU CROT MAS RAHIMKU ANGETTT AH AH AH AHN AHHH CROOOOTTTTTTTTT.

Btw gw ngetik chapter book ini disekolah 😭🙏🏻

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang