Suara dering telepon memenuhi ruangan dengan nuansa gelap dan furnitur mewah yang lumayan berdebu, langkah kaki pelan berderit, menguasai ruangan yang terbelenggu oleh suara deringan dari telepon jadul yang terletak di atas meja kayu jati dengan ukiran mahal disana.
Kala telepon itu di angkat, suara perempuan terdengar dari sana. Suara lembut bercampur dengan suara khawatir, salah satu suara yang berhasil membuat sang pengangkat telepon tersenyum lembut.
Wajah sayu dengan lingkaran mata panda di bawah matanya telah menandakan bahwa ia seorang pekerja keras yang terpaksa. Surai biru yang khas itu terurai pelan, masih sibuk mendengarkan ocehan istri tercintanya dari balik telepon.
"Ayato, aku akan pulang besok"
Kalimat itu mengundang perhatian Ayato, ia terbelalak, tubuhnya menjadi kaku. Tak lama, pria itu memasang senyum, membuat andeng-andeng yang berada di pojok kanan di bawah bibirnya itu nampak indah terpasang disana.
"Jam berapa?" Tanyanya lembut, penasaran.
"Sekitar jam 2 siang"
Ayato tak bisa menahan rasa senangnya, ia tertawa, kemudian mengangguk walau sang lawan bicara tak dapat melihatnya.
"Aku menunggumu, sayangku."
-
Manik berwarna ungu muda itu mencari-cari tiap sudut bandara, mengamati tiap orang yang keluar dari pintu kedatangan. Mencari istrinya.
Hingga, ia menatap surai berwarna [H/C] khas yang selalu ia ingat dari awal mereka bertemu, yang membuat wanita itu meninggalkan bekas di hatinya, membuatnya jatuh cinta.
"[Name]!" Ayato memanggil, suaranya serak, namun terlihat jelas ia menanti-nanti kedatangan istrinya.
Wanita bersurai [H/C] itu berbalik, menatap Ayato yang berlari kearahnya, kemudian tersenyum.
"Sayang!"
Pelukan di terima [Name], seluruh kehangatan Ayato memeluk dirinya. Kerinduan, cinta, kasih sayang.
Perlahan, Ayato menenggelamkan wajahnya diantara ceruk leher milik istrinya, mengirup seluruh bau yang wanita itu miliki.
"Kangen.." Lirihnya yang masih sibuk bermanja. [Name] terkekeh pelan sebagai jawaban, jari jemarinya mengelus surai biru milik Ayato, menikmati lembut dan wanginya.
"Langsung pulang aja, yuk?" Ajak [Name] dengan senyum manisnya, Ayato mengangguk sebagai jawaban. Lelaki itu masih melepas pelukannya, namun masih melingkarkan lengannya di pinggang milik istrinya itu.
"Aku bawa mobil, kok."
-
Nafas panas memenuhi kamar hotel bintang 4 yang baru saja Ayato sewa di dekat bandara. Ia tak bisa menahan nafsunya lebih lama. Siapa sih yang tidak tahan berjauhan dengan istrinya selama 2 bulan lamanya?
Kalau ada, Ayato pasti berada di salah satunya.
Bibirnya saat ini tengah menciumi leher [Name] yang sudah penuh dengan kissmark dan tanda penegas bahwa wanita itu miliknya.
Tangannya yang kekar, pun, sibuk menggerayangi tubuh bugil milik istrinya, ia meremas pelan kedua payudara milik [Name], terkadang memainkan putingnya.
"Hngh, Ayato.." [Name] mengerang pelan, tubuhnya sensitif terhadap rangsangan. Apalagi rangsangan yang berasal dari Ayato.
Ia tak bisa menahannya.
"Ahh!"
Putingnya di gigit pelan, lidah lelaki itu memainkan putingnya pelan, menghisapnya, seolah berharap ada air susu yang akan keluar.
"Sayangh.. anh.."
Kali ini tangan Ayato berpindah tempat, ia dengan lembut merentangkan kakinya. Perlahan, tangannya menyentuh lipatan basah milik istrinya, memastikan bahwa [Name] benar-benar basah karenanya.
Ayato mendekat, lidahnya masuk ke dalam vagina [Name], mencicipi cairannya. Sesekali Ayato memainkan klitoris milik wanita itu, membuatnya mengerang nikmat.
"Ahn.. Ayato.. ahh.."
Bagaikan nyanyian, Ayato menikmati desahan istrinya, ia menambah kecepatan lidahnya, membuat wanita itu squirt tanpa sadar.
Manik berwarna [E/C] milik [Name] menatap suaminya yang tengah melepas celananya, menampilkan penis berurat yang selalu membuatnya kewalahan.
Penisnya di gesek lembut ke dalam vagina [Name], menggodanya lembut. Namun, Ayato tak kunjung memasukkannya. Justru, lelaki itu menepuk pelan vagina [Name], membuatnya semakin becek.
Sesekali ia menggerakkan telapak tangannya, menggoda vagina milik wanita itu, membuat klitorisnya tergesek lembut. Sepertinya, Ayato mempelajari rangsangan baru.
"Ahh!"
Cairan bening mencuat keluar bagaikan air mancur dari vaginanya, membuat [Name] berteriak dalam hening. Tubuhnya gemetar hebat, kedua kakinya gemetaran.
"Wah~ berhasil rupanya" Ujar Ayato dengan sengiran, ia kemudian memposisikan kepala penisnya ke arah vagina [Name] dan memasukkannya dalam sekali hentakan, membuat gadis itu squirt untuk yang ke 3 kalinya.
"Ahh.. enak.. banget.." Desahnya lembut, lelaki bersurai biru itu mulai menggerakkan pinggulnya, menikmati sensasi sempit dan desahan yang di keluarkan istrinya.
"Mmnh.. penisku di jepit.. saking gamaunya lepas dari aku, ya?" Goda Ayato dengan sengiran, ia mempercepat gerakan pinggulnya, membuat penisnya masuk semakin dalam dan menyentuh titik G-spot milik [Name].
"Ahh! ngh! ahn! ahh!"
Suara hentakan basah, teriakan hening, decitan kasur, dan suara-suara seksual memenuhi ruangan hotel itu. Bau romantis dengan erotis menyatu dalam satu tempat, membuat rangsangan semakin panas dalam satu malam.
Pinggul ramping milik lelaki itu bergerak ganas, penisnya keluar-masuk dari dalam vagina [Name], membuat cairan basah nan erotis milik wanita itu memenuhi kasur.
"Hngh~ ah.." Ayato mendesis, penisnya di jepit, rasanya enak, terlalu enak sampai ia ingin klimaks. Tiap hentakan, tiap sentuhan, tiap tusukan, rasanya begitu nikmat.
"You feel so good.." Ayato terengah-engah, matanya terpaku pada mata milik [Name] kala ia mendorong pinggulnya lebih keras dan lebih cepat.
"Sayang..! ahh! aku mau..!" [Name] bergidik, kedua pahanya terbuka lebar kala ia squirt untuk kesekian kalinya, Membuat Ayato mendesah kenikmatan.
"Aduh," erang Ayato di kala ia merasakan dinding vagina milik [Name] menyempit di sekelilingnya. Sensasi squirt milik istrinya itu membuat tulang punggungnya merinding, menambah kenikmatan yang luar biasa.
"Fuck..!"
Lelaki dengan surai berwarna biru itu mendesah keras kala ia merasakan klimaksnya, hentakan pinggulnya semakin ganas, membuatnya mengeluarkan seluruh spermanya didalam vagina milik [Name].
Manik berwarna ungu muda milik Ayato menatap vagina milik istrinya yang sedari tadi squirting tanpa henti. Ia menjilat bibirnya, kemudian tersenyum, pinggulnya bergerak lagi, kali ini hentakannya lebih dalam.
"Ahh! Ayato- Aahhhh!!!"
Cairan manis dan tanda kenikmatan milik [Name] menyemprot dinding hotel kala Ayato mengeluarkan penisnya tanpa aba-aba, vaginanya berdenyut nikmat, meminta untuk di isi kembali.
Lelaki itu terkekeh, ia kemudian kembali memasukkan penisnya kedalam vagina gadis itu, membuatnya mendesah kenikmatan.
"Sayang.. sudah! aku- ahh!"
Ayato menggigit bibirnya, ia menghentakkan pinggulnya lebih cepat, membuat wanita itu merengek penuh nikmat.
"Mngh.. tidak, malam masih panjang.."
-
[Note ; tadi niatnya bikin FWB, tapi mlzz, lg maw yg halal dlo. Silahkan di nikmati~ btw aku mau bikin futa jir, jd si nem ini bisa ngewe dan bisa di ewe.. tp bgung sm siapa trs alurnya bgimana..]
KAMU SEDANG MEMBACA
✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳ
FanfictionIntinya ini tuh cerita oneshot 18+ yang di minatin makhluk-makhluk pendosa yang sange sama cerita fiksi 😁🙏🏻. ![ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ] ⁿˢᶠʷ × ʳᵉᵃᵈᵉʳ. ![ga nerima chr×chr, atau ship. Cuma Nerima ×readers] Open request! -KnzkiHrumi