[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
"𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒋𝒖𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒕𝒊𝒂𝒏...
"Tidak perlu melirik ke kanan atau ke kiri karena musuh sebenarnya ada di depan mata kita sendiri"
Dia Altharel Pradipta Reksa yang s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kayraacantikuuu💝
Tinggalkan jejak kalian di cerita ini ya, supaya bukan cuma karya ku yang abadi pembaca nya juga akan ikut abadi setelah ceritanya selesai nanti💝
Gampang ko cukup kasih Vote dan komentar aja😍
HAPPY READING...
🌸🌸🌸 • • •
Kayra yang sudah siap memejamkan mata kembali terbangun ketika mendengar suara bel rumahnya, ia segera turun untuk melihat siapa yang datang malam malam begini.
Kayra langsung berjalan menuju pintu utama lalu membuka pintu nya. Ia terkejut mendapati seseorang yang sangat tidak asing di penglihatannya.
"Ka Edgar?"
"Kayra?"
"Loh, ko lo da disini?" Tanya Edgar bingung.
Kayra mengernyitkan dahinya," ini rumah aku Ka," jawab Kayra.
Kini Edgar yang dibuat terkejut," jadi, kamu anak nya Om Gio?" Kayra mengangguk membenarkan.
"Ko bisa tau nama papah aku?" Tanya Kayra penasaran. Bagaimana bisa Edgar mengenali Ayah nya.
"Kebetulan Papa lo temen bisnis bokap gua, Om Gio tadi nitip ini. Dia nyuruh gua nganter ke alamat ini, yang paling gua gak nyangka ternyata lo anaknya," jelas Edgar sambil memberikan sebuah kotak kepada Kayra.
Kayra terkejut mendengar penuturan Edgar, "Ka Edgar, ketemu sama Papah kapan?" Tanya nya. Karena setau Kayra Papah nya pergi keluar kota beberapa hari yang lalu, bahkan papah nya tidak bisa menjenguk nya di rumah sakit waktu itu karena sibuk dengan pekerjaannya disana.
"Tadi. Oh iya, setiap hari Om Gio juga datang ke rumah gua."
"Jadi selama ini papah bohongin aku?" Batin Kayra bingung.
"Ayo ka, masuk dulu," ucap Kayra mempersilahkan Edgar masuk kedalam.
Kini Edgar dan Kayra sedang duduk di sofa ruang tamu. Kayra masih teringat dengan ucapan Edgar jika papah nya ada disini.
"Lo tinggal sendiri?" Tanya Edgar.
Kayra tidak menjawab, Edgar menatap Kayra aneh." Kay, lo kenapa?" Masih belum ada jawaban.
Edgar mendekat lalu mengguncang kan tangan Kayra. Kayra langsung tersadar menatap bingung kearah Edgar.
"Lo kenapa? Ngelamun mulu," Kayra cengengesan. Ia malu karena terpergok melamun oleh Edgar.