“Manusia itu lebih percaya dengan apa yang mereka lihat dibandingkan apa yang mereka dengar.”
~Altharel Pradipta Reksa~
•••
JANGAN LUPA FOLLOW+VOTE DAN KOMENTAR NYA YA...
🌸🌸🌸
Kayra dan yang lainnya kini sudah berada ditempat pemakaman, mereka sama-sama menatap sendu kearah enam batu nisan didepannya, seperti mimpi namun ternyata ini nyata. Mereka sama-sama tidak menyangka jika adik adiknya akan pergi secepat ini.
"Selamat tinggal adik adiknya Ka Ara... Semoga kalian bahagia di sana ya, maafin kita karena lalai jagain kalian," ujar Kayra sambil mengusap air matanya.
"Maafin Ka Afkar juga ya... Ka Afkar udah ingkar janji buat jagain kalian, sampaikan permintaan maaf Kaka sama Ka Aksa juga ya, maaf kalau gagal jagain kalian," timpal Afkar.
"Udah, mereka udah tenang di sana. Tugas kita disini cari keadilan," sahut Dikta. Mereka mengangguk lalu pergi dari sana.
Sosok lelaki bernetra elang sedari tadi menyaksikan pemakaman ke-enam anak itu, air matanya tidak berhenti jatuh, rasanya ia ingin sekali memeluk semua nisan itu, namun sahabatnya tidak mengizinkannya untuk menginjakkan kakinya di pemakaman anak panti.
"Ouh, disini," ucap seseorang yang mampu membuat Althar terkejut. Ia langsung berbalik dan mendapati semua sahabat sahabatnya yang sedang menatap nya dengan tatapan mematikan.
"Ka-kalian? Ma-mau apa?" Tanya nya dengan terbata-bata.
Afkar melangkah maju ke depan." Lupa sama janji lo semalam? Ayok ikut ke kantor Polisi!" Ajak Afkar sambil menarik tangan Althar.
Althar langsung menghempaskan tangan Afkar dengan kasar." Tapi, gua gak bersalah! Lo semua harus percaya sama gua, kalau semalam gua baru pulang dari rumah sakit, gua baru transfusi ginjal baru!"
Bugh
"Gak usah bacot!! Lo itu pembunuh!"
Bugh
"GUA GAK MUNGKIN BUNUH ADIK GUA SENDIRI!! DAN KALIAN HARUS PERCAYA SAMA GUA!! APA YANG HARUS GUA LAKUIN SUPAYA KALIAN PERCAYA? HAH! GUA CAPEK LAGI DAN LAGI GUA SELALU DIANGGAP ANTAGONIS NYA! APA GELANG ITU CUKUP MEMBUKTIKAN SEMUANYA? KENAPA GAK SEKALIAN TANYA SAMA ORANG YANG UDAH NGASIH GELANG ITU?!" Amarah Althar meluap-luap yang benar-benar capek karena terus menerus disalahkan dengan kejahatan yang tidak pernah ia lakukan.
Plak
Kini Kayra yang menampar pipi Althar dengan kuat." Apa? Lo mau nuduh gua? Malam itu gua ada di sana, sedangkan lo? Dimana? Dari rumah sakit? Mana buktinya kalau lo abis dari rumah sakit?"
Althar terdiam, ia benar-benar bingung menjelaskan semuanya lagi, semua surat keterangan dari rumah sakit dibawa oleh Ayahnya.
"Diem kan lo!"
"Tapi, gua benar-benar datang ke rumah sakit," lirih Althar.
"Nanti aja bela dirinya didepan Pak Polisi," ucap Dikta lalu membawa Althar untuk diinterogasi di kantor Polisi.
Kini semuanya sudah sampai di kantor Polisi, Althar sudah duduk didepan polisi untuk dimintai keterangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAREL [SELESAI ✔️]
Fiksi Remaja[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒋𝒖𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒕𝒊𝒂𝒏... "Tidak perlu melirik ke kanan atau ke kiri karena musuh sebenarnya ada di depan mata kita sendiri" Dia Altharel Pradipta Reksa yang s...