“Kehancuran seorang wanita adalah, ketika mahkotanya direbut paksa.”
***
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK
KALIAN 💗Terdapat unsur 18+⚠️
***
Afkar langsung berlari kearah jalanan yang ramai sedang mengerumuni orang yang tadi mengalami kecelakaan.
Afkar menghela nafas pelan karena yang kecelakaan bukan Althar, ia celingukan mencari keberadaan Althar. Namun, nihil ia tidak menemukannya di sudut manapun.
Afkar langsung kembali menghampiri motornya yang terparkir lalu pergi dari sana.
Ditempat lain Kayra sedang berjalan sendirian di jalanan yang sepi, ia baru saja pulang dari rumah sakit menengok Aurin yang memang masih di rawat di sana.
Langkah Kayra terhenti ketika mendengar derap langkah seseorang yang seperti hendak mendekatinya. Kayra menoleh kebelakang, namun di sana tidak terdapat siapa-siapa.
Kayra melangkah lebih cepat, ia merasa menyesal karena tidak menerima ajakan Dikta untuk diantar pulang tadi.
"Sial! Siapa sebenarnya yang ngikutin gua!!" Gumamnya kesal lalu ia semakin menambah kecepatan berjalannya yang kini ia pun berlari.
Keringat dingin bercucuran di dahinya, tubuhnya tiba-tiba bergetar, ia terus menerus berlari tanpa menghiraukan apapun.
Dan...
Bugh
Kayra terjatuh tidak sadarkan diri setelah seseorang memukul kepalanya keras.
Orang itu membawa Kayra kedalam mobil, entah siapa dan apa yang akan dia lakukan.
Di kamar bernuansa putih kelopak mata Kayra perlahan terbuka, ia menatap sekeliling kamar yang nampak asing di penglihatannya.
Kayra mengedarkan pandangan mencari seseorang yang sudah membawanya kesini.
"Sudah bangun ternyata," ucap seseorang yang memakai topeng yang baru saja masuk kedalam kamar yang ia tempati saat ini.
"Siapa lo?"
Lelaki itu mendekat lalu mengelus pipi Kayra. Sang empu langsung memukul dada bidangnya.
"Utsss... Jangan kasar kasar, cewek itu harus lembut."
"Bacot!!! Lo siapa? Lo mau apa? Hah!! Pergi dari sini!!!"
Plak
Lelaki itu menampar pipi Kayra hingga menoleh kesamping. Ia tersenyum sinis dibalik topengnya.
"Gua mau ngajak lo seneng seneng."
Kayra langsung menggeleng dengan hati yang gelisah." Enggak!! Gua mau pulang!!! Lo pergi dari sini!!!"
"BACOT!!!"
Srek!
Dengan santainya lelaki itu menarik baju atas Kayra hingga semua kancingnya berserakan. Kayra langsung menutupi bagian depan atas tubuhnya.
"Enggak!! Gua mohon jangan lakuin ini... Hiks.. Gua masih pengen bangun masa depan yang indah... Hiks."
"Lo pikir gua peduli?"
Air mata Kayra sudah mengalir dengan deras. Ia menatap lelaki bertopeng itu dengan tatapan memohon.
"Ck, udah kita mulai aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAREL [SELESAI ✔️]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒋𝒖𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒕𝒊𝒂𝒏... "Tidak perlu melirik ke kanan atau ke kiri karena musuh sebenarnya ada di depan mata kita sendiri" Dia Altharel Pradipta Reksa yang s...