JANGAN LUPA YA PENUHI PART INI DENGAN KOMENTAR KALIAN 💌❤
HAPPY READING...
🌺🌺🌺
"Lo jangan gila!! Berhenti berkorban lagi!! Apa gak cukup lo ngorbanin perasaan lo! Sekarang lo mau ngorbanin ginjal lo!" Bentak Aksa kepada Althar dengan nafas naik turun.
Ketika mereka tau ketuanya bolos sekolah mereka ikut bolos sekolah, dan ternyata Althar sedang di rumah sakit menemani Edgar yang ternyata menderita penyakit gagal ginjal kronis. Dan tanpa disengaja mereka mendengar percakapan Althar yang mau mendonorkan ginjalnya kepada Edgar.
Edgar melepaskan tangan Aksa dari kerah seragamnya." Lo gak akan ngerti kalau ada di posisi gua. Jadi, gak usah ikut campur!!"
"Lo itu emang udah gila Thar!! Gak tau pelet apa yang dikasih Kayra sampe lo senekat ini!! Lo berkorban supaya Kayra bahagia kan?!" Sentak Afkar yang sedari tadi menahan amarahnya.
Althar menghembuskan nafasnya kasar lalu menatap keempat sahabatnya." Lo tau mencintai tingkat tertinggi itu bukan memiliki tapi melihat dia yang bahagia bersama orang yang dicintainya, gua ngelakuin ini juga demi sahabat gua sendiri."
"Tapi——" ucapan Afkar terpotong.
"Udah Kar, kita gak bisa ngelarang yang udah jadi keputusan Althar." Sarkas Karel.
"Gua setuju sama Karel. Tapi, gua gak mau lo mati Thar," timpal Dikta.
Althar tersenyum senang kearah keduanya, ternyata mereka bisa mengerti apa yang dia inginkan," gua gak akan mati walaupun cuma hidup dengan satu ginjal."
Afkar dan Aksa hanya bisa menghela nafas pasrah," gua do'a in semoga lancar." Ujar Afkar.
"Semoga panjang umur," timpal Aksa.
Althar membujuk Edgar untuk menjalankan pendonoran ginjalnya, entah sudah berapa banyak cara yang ia lakukan hingga akhirnya Edgar mau menerima ginjal Edgar.
Hari ini tepat pada pukul 13.00 Althar mendonorkan ginjalnya untuk Edgar. Hanya perlu beberapa jam saja operasi itu kini selesai dengan lancar.
Semua anak Xarloz menghela nafas lega setelah mendengar ucapan Dokter yang mengatakan jika operasi nya berjalan lancar.
"Ka Edgar!!!" Teriak Kayra yang berlari di lorong rumah sakit dengan air mata yang sudah berderai.
"Dimana Ka Edgar?!" Tanya Kayra sambil mengguncang–guncang kan bahu Aksa.
Aksa langsung menghempaskan tangan Kayra dengan kasar. Kayra menatap Aksa dengan tatapan bingungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAREL [SELESAI ✔️]
Ficção Adolescente[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒋𝒖𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒕𝒊𝒂𝒏... "Tidak perlu melirik ke kanan atau ke kiri karena musuh sebenarnya ada di depan mata kita sendiri" Dia Altharel Pradipta Reksa yang s...