BAB 20 : Damai

379 59 16
                                    

“Mari berdamai dengan keadaan dan dengan semua rasa sakit yang kita rasakan dalam kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mari berdamai dengan keadaan dan dengan semua rasa sakit yang kita rasakan dalam kehidupan.”

~CG and WG~

Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komentar yaw💘

HAPPY READING..

🌸🌸🌸

Setelah mendapatkan kabar buruk dari Karel ia langsung berlari di lorong rumah sakit dengan jantung yang terus berdegup kencang, air matanya pun sudah basah membasahi pipinya.

"Gak! Gak mungkin! Ka Athar pasti baik baik aja, kalau ka Athar mati gua gak akan bisa maafin diri gua sendiri."

Ia sudah sampai di depan semua anak Carloz yang berdiri santai diluar ruangan tempat Althar dirawat.

Kayra langsung menarik kerah Karel," mana Ka Athar? Ka Athar baik baik aja kan? Jawab aku ka!!"

Karel terpelonjak kaget mendengar teriakan Kayra, ia melirik sebentar kearah sahabat sahabatnya yang lain.

"Liat aja kedalam," balas Karel. Kayra langsung melangkah memasuki ruangan itu tanpa menghiraukan sahabat sahabatnya yang sedari tadi menatapnya.

"Ini, beneran gak papa boongin si Kayra?" Tanya Aksa memastikan, sejujurnya dia sangat menolak rencana bodoh Dikta ini. Namun, karena banyak yang setuju ia tidak bisa melakukan apapun selain menyetujuinya.

"Tenang aja, semuanya bakalan baik baik aja," balas Dikta berusaha memberikan ketenangan untuk semua orang.

Kayra langsung memeluk tubuh Althar dengan isakan yang semakin keras," Ka Athar maafin aku, aku janji bakalan nurut sama Ka Athar, aku janji akan nerima Ka Athar lagi, ayo ka bangun! Ayo hidup sekali lagi."

Althar mengerjapkan matanya berkali-kali,
" lo kenapa?"

Kayra langsung mendongak menatap wajah Althar yang seperti orang kebingungan." Loh, sejak kapan mayat bisa ngomong?"

Althar melotot mendengar kata mayat dimulut Kayra," mayat? Maksud lo apa?"

"Loh, ini beneran mayat ngomong, ko gua merinding gini ya."

Althar semakin dibuat bingung dengan tingkah Kayra, ia baru tersadar dengan ucapan Kayra tadi," gua masih hidup!!"

"Hah? Masih hidup? Bukannya lo mati ya?"

"Siapa yang bilang gua mati?"

"Sahabat lo noh si Karel!"

"Bangsat!!! Dasar sahabat durjana!!"

Kayra berdecak kesal ia kembali melangkah meninggalkan Althar, tapi Althar langsung menarik tangan Kayra kembali menghadapnya.

"Apa gua harus mati dulu, biar lo bisa sekhawatir tadi?"

ALTHAREL [SELESAI ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang