“Mari berdamai dengan keadaan dan dengan semua rasa sakit yang kita rasakan dalam kehidupan.”
~CG and WG~
•
•Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komentar yaw💘
HAPPY READING..
🌸🌸🌸
Setelah mendapatkan kabar buruk dari Karel ia langsung berlari di lorong rumah sakit dengan jantung yang terus berdegup kencang, air matanya pun sudah basah membasahi pipinya.
"Gak! Gak mungkin! Ka Athar pasti baik baik aja, kalau ka Athar mati gua gak akan bisa maafin diri gua sendiri."
Ia sudah sampai di depan semua anak Carloz yang berdiri santai diluar ruangan tempat Althar dirawat.
Kayra langsung menarik kerah Karel," mana Ka Athar? Ka Athar baik baik aja kan? Jawab aku ka!!"
Karel terpelonjak kaget mendengar teriakan Kayra, ia melirik sebentar kearah sahabat sahabatnya yang lain.
"Liat aja kedalam," balas Karel. Kayra langsung melangkah memasuki ruangan itu tanpa menghiraukan sahabat sahabatnya yang sedari tadi menatapnya.
"Ini, beneran gak papa boongin si Kayra?" Tanya Aksa memastikan, sejujurnya dia sangat menolak rencana bodoh Dikta ini. Namun, karena banyak yang setuju ia tidak bisa melakukan apapun selain menyetujuinya.
"Tenang aja, semuanya bakalan baik baik aja," balas Dikta berusaha memberikan ketenangan untuk semua orang.
Kayra langsung memeluk tubuh Althar dengan isakan yang semakin keras," Ka Athar maafin aku, aku janji bakalan nurut sama Ka Athar, aku janji akan nerima Ka Athar lagi, ayo ka bangun! Ayo hidup sekali lagi."
Althar mengerjapkan matanya berkali-kali,
" lo kenapa?"Kayra langsung mendongak menatap wajah Althar yang seperti orang kebingungan." Loh, sejak kapan mayat bisa ngomong?"
Althar melotot mendengar kata mayat dimulut Kayra," mayat? Maksud lo apa?"
"Loh, ini beneran mayat ngomong, ko gua merinding gini ya."
Althar semakin dibuat bingung dengan tingkah Kayra, ia baru tersadar dengan ucapan Kayra tadi," gua masih hidup!!"
"Hah? Masih hidup? Bukannya lo mati ya?"
"Siapa yang bilang gua mati?"
"Sahabat lo noh si Karel!"
"Bangsat!!! Dasar sahabat durjana!!"
Kayra berdecak kesal ia kembali melangkah meninggalkan Althar, tapi Althar langsung menarik tangan Kayra kembali menghadapnya.
"Apa gua harus mati dulu, biar lo bisa sekhawatir tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAREL [SELESAI ✔️]
Roman pour Adolescents[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒋𝒖𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒕𝒊𝒂𝒏... "Tidak perlu melirik ke kanan atau ke kiri karena musuh sebenarnya ada di depan mata kita sendiri" Dia Altharel Pradipta Reksa yang s...