PART 1.

11.8K 161 2
                                    

-DINDA POV -

Aku berjalan cepat menuju ruang berpintu besar yang nampak megah dan mewah yang berada tak jauh didepanku. Tapi langkahku terhenti saat menyadari sepasang mata yang terus mengawasiku saat aku tinggal beberapa langkah lagi ke pintu besar itu.

"Katanya bos mencariku... jadi apa aku boleh masuk??! " ucapku meminta izin pada pemilik sepasang mata coklat yang terus melihatku dengan tatapan meremehkannya itu sedari tadi. Dia adalah zana... sekretaris dari CEO perusahaan tempatku bekerja, dan yap... sekarang aku berada di depan pintu ruangan pemimpin tertinggi sekaligus pemilik perusahaan ini. Sial!!!

Ups, bukan maksudku mengumpat... tapi nanti kalian juga pasti akan sering mengumpat kalau sudah bertemu dengan CEO perusahaan ini.

Zana, gadis cantik bepakaian sexy itu masih terus menatapku dengan pandangan meremehkannya, sampai akhirnya kalimat dengan nada ketus itu keluar juga dari mulutnya.
"Masuk saja!!! Kau sudah ditunggu, bos!! "

Huuuufff.... aku menghela nafas berat sebelum akhirnya aku melanjutkan langkahku untuk semakin dekat ke pintu itu sementara mata zana itu masih terus mengawasi gerak gerikku. Huh... aku bisa mengerti kenapa zana menatapku seperti itu, dia pasti sedang berpikir yang tidak2 tentang aku....

Aku, yang cuma seorang supervisor biasa yang seharusnya bekerja dilapangan tidak sepatutnya wara wiri ke ruang direktur seperti ini. Ck.. ini gara2 si bos diktator gila itu, gara2 dia aku jadi dicap yang nggak2 sama para penghuni kantor. Mereka pikir aku pegawai rendahan yang sedang mencoba merayu seorang CEO sukses.... huexxx... amit amit jabang beybeh, ketok meja dan kepala tiga kali... najis inggris cuih!! Siapa juga yang mau sama bos gangguan jiwa itu.
*TOKK!! TOOKKK!!!

Kuketuk pintu besar itu sebelum aku masuk.

walau seberapapun rasa tidak sukaku pada bosku itu, tapi aku masih punya sopan santun. Aku baru masuk ke ruang itu setelah mendengar sahutan dari dalam.

"Masuk!!! "

*Kreeeekkkk....

Perlahan kubuka pintu itu, dan seperti biasa... pria dibalik meja kerja itu menyambutku dengan senyum sejuta Watt nya. double shitt!!! Rasanya ingin kucakar2 tu muka bos setiap kali dia tersenyum seperti itu...

Oh iya, btw... kalau kalian pikir CEO perusahaan ini itu orang tua, gendut, dengan tampang sok bossy nya... kalian salah. Bosku itu masih muda, bertubuh kekar, dengan wajahnya yg lumayan tampan.

Kenapa?!! Apa kalian tidak percaya padaku??! Oke.. oke... aku akui aku bohong... dia memang tidak lumayan tampan, tapi.... amat teramat sangat tampan. Nah, sekarang kalian puas kan!!!
Tapi percuma juga sih tampan, kalo sifatnya nyebelin.

Dengan was was aku masuk ke ruang itu lalu kututup pintunya.
Kurasakan jantungku berdegub dagdigdug saat aku semakin mendekat ke meja bos, eits... jangan salah... jantungku dagdigdug bukan karna aku naksir sama dia, tapi jantungku ini merespon firasat buruk yang akan kualami setiap bertemu dengannya.

Lima menit tanpa suara... aku masih berdiri cantik didepan meja kerja bos, menunggu perintah atau paling tidak penjelasan kenapa bos mencariku pagi2 begini.

Tujuh menit...

Delapan menit...

Ck... nih orang sebenernya maunya apa sih?! Udah delapan menit waktu berlalu tapi dia masih duduk santai di kursinya.... tak berniat bicara apapun, hanya tersenyum lebar dengan pandangan menilainya padaku. Bikin risih aja.

"maaf.... katanya bapak memanggil saya!! " ucapku membuat senyum diwajahnya langsung luntur, ekspresinya berubah datar dan itu malah membuatku semakin ingin menggaruk mukanya. sok serius.

"aku mau laporan keuangan project yang tengah digarap oleh devisimu bulan ini!! " ucapnya tegas. Akhirnya ngomong juga.

Aku kembali menghela nafas berat. Sudah kuduga... firasat burukku terbukti. Bos kupret ini sedang membuat perkerjaanku yang sudah berat jadi tambah berat lagi... gimana nggak, orang kemarin laporan keuangan yang dia maksud sudah kuberikan padanya... padahal tugas membuat laporan itukan bukan tugasku, kan kesannya maksa banget gitu... kerjaan yang seharusnya dikerjain orang lain malah aku yang disuruh ngerjain. Ketauan bangetkan akal bulusnya... bilang aja pengen nyiksa aku di perusahaan ini. Dasar bos sadis.

"Bukankah laporan itu sudah saya serahkan kemarin!! Dan bapak sendiri yang menerimanya!! " kutekan suaraku untuk menyembunyikan emosiku yang sudah meledak-ledak didalam sana. Huuufff.... sabarr.. sabaarrr, din.... yang waras ngalah.

"Benarkah?!! Tapi kenapa aku tidak ingat ya??! " ucapnya santai. Somplak emang nih bos... trus, aku disuruh ngerjain ulang gitu?!! Ogah!!

Eh, gak ngerjain ulang juga sih... copy file nyakan masih ada di manager HRD. Tapi tetep aja... kalo aku nemuin manager HRD yang punya julukan F-munfrat itu, sama aja makan hati juga. Selain karna orangnya galak, pak munfrat ngomongnya juga gak jelas... setiap dia ngomong, huruf c & p akan berubah jd f. Ajaib kan dia, belum lagi tuh air liurnya bakal muncrat kemana2 kalo dia lagi ngomong.
Mentang2 punya turunan bule, ngomong indonesianya jadi gak bener... mending kalo ganteng, lah ini... engkong engkong ujur. Dari pada nemuin dia, mending aku garap ulang aja deh laporannya.

"Kalau begitu berikan lagi laporannya padaku, karna aku butuh laporan keuangan itu untuk meeting satu jam lagi!!! "

What?!! Satu jam lagi??! Mana mungkin aku ngerjain ulang laporannya cuma dalam waktu satu jam?!! Aarrrggg... kalo gini itu berarti aku harus nemuin pak F-munfrat itu dong. Noooo....

"Ttapi, pak.. file data laporan itu ada di manager HRD!! " seruku panik berharap ia mau mengerti kesulitanku. Lagian kerjaan gini harusnyakan dikerjain sekretarisnya... kenapa jadi aku juga yang harus ngerjain.

Tapi bukannya prihatin, si bos malah kembali nyengir kesenengan ngeliat reaksi panikku. Ter-la-lu... ternyata dia bener2 senang melihatku tersiksa.

"Kalau begitu tunggu apa lagi?!! Cepat ambil dan serahkan padaku!! Pokoknya aku mau data itu ada ditanganku sebelum meeting dimulai!!! " dia dengan gaya sok bossy nya.

Golok mana golok?!! Pengen banget aku nyambit tu kepalanya si bos rese yang merasa senang diatas penderitaanku. Huhuhuu....

"Kenapa kau masih berdiri disana?!!" Dia menyandarkan tubuhnya di kursi lalu melihatku dengan senyum miring 30 derajatnya karna aku tidak kunjung pergi melaksanakan perintahnya. Kalo lagi senyum gitu, biasanya si bos lagi mikir yang aneh2 nih.

"Jangan bilang kau sedang terpesona dengan ketampananku, makanya kau tidak mau pergi dan ingin memandangku terus!! Apa benar begitu nona dinda kirana?!! " tuh, kan... apa kubilang. Bos rese dengan tingkat kepedean selangit ini lagi mikir yang aneh2 tentangku. Sorry layou... saya, terpesona sama situ?!!! JANGAN HARAP!!! yang ada aku malah makin ilfeel sama dia.

Bener juga... dari pada disini terus bikin kepala mendidih, mending aku pergi aja. Siap2 payung buat nemuin pak munfrat. Hadow.

"Baik, pak Nazar mubarok yang terhormat !! Saya akan mengambil datanya untuk bapak!! " pamitku rada ketus sebelum aku keluar dari ruangan paling kubenci ini. Aku masih sempat mendengar suara tawanya yang tertahan saat aku  menutup pintunya. Sialan, dia menertawakanku...

Ya Allah!!! Punya dosa apa aku ini, sampai2 harus punya bos tengil macam dia. Huhuhuu... bisa mati muda aku kalau harus terus2an ngadepin tingkah sok diktatornya. Hik... ya Allah, tolonglah hambamu yang paling cantik, imut, manis, unyu, dan menggemaskan ini dari segala tipu daya bos nyebelin itu ya Allah. Amiiinnnnnn.

BERSAMBUNG

MY PLUS PLUS BOSS!!Where stories live. Discover now