Chapter 4

29.5K 2.9K 207
                                    

BAEKHYUN POV

(Play: Baekhyun - Beautiful)

Jam menunjukkan pukul 6 saat aku dan Chanyeol merebahkan diri terlentang dirumput bersama. Aku tak tahu mengapa kami merasa sangat lelah, tak satupun anggota tubuh kami yang luput dari keringat. Ketika aku memandang langit senja diatasku, tiba-tiba saja aku merasa ribuan kupu-kupu yang berterbangan naik dari perutku dan keluar dari ubun-ubunku dan merasa sangat ingin tertawa.

Saat aku tertawa, aku tidak sendirian, Chanyeol juga ikut tertawa bersamaku tak kalah keras. Seakan-akan semua masalah dan ke khawatiran berhembus menjauh begitu saja ikut bersama angin.

"Byun Baekhyun."

"Park Chanyeol."

"Baekkie!"

"Yeollie!"

Aku dan Chanyeol memanggil nick-name secara bersamaan membuatnya terdengar lucu lalu mulai menggelitik satu sama lain sambil menendang satu sama lain. Jika begini, Chanyeol terlihat sangat bebas dan menawan.

Menawan?

Tangan dan kakiku terhenti. Membuat Chanyeol berhenti lalu memandangku bingung. Aku menarik tangan dan kakiku lalu terduduk. Apa yang sedang ku lakukan bersamanya?

"Hei, kenapa?"

"Chanyeol, kurasa kita harus pulang." Ujarku menatap langit yang menggelap. Chanyeol ikut menatap langit dan saat itu mataku terpaku menatap sisi samping wajahnya. Matanya yang tadinya penuh ke khawatiran itu berubah menjadi lebih cerah dan bibirnya yang merah sedikit terbuka.

Aku baru menyadari bahwa tubuhku bergerak mendekatinya, menggeser posisi dudukku perlahan mendekat kearahnya, semakin dekat rasanya tubuhku semakin kecil dibandingkan dengan tubuhnya. Karena tidak mendapat respon apapun, kuberanikan untuk meletakkan kepalaku dibahunya dan menopangkan tubuhku pada bahu itu seutuhnya.

CHANYEOL POV

Tubuhku mendapat sengatan kecil saat kepala Baekhyun menyentuh bahuku. Aku bahkan tak sadar kapan ia mendekat dan darimana dia mempunyai keberanian untuk melakukan ini?

Anehnya, aku sangat nyaman saat ia menopangkan bebannya kebahuku, untuk pertama kalinya aku merasa bisa diandalkan atau rasa semacamnya. Aku tersenyum kecil saat matanya tertutup, menikmati.

Semakin dipikir, lucu bagaimana aku membiarkan anak ini menyentuhku seperti ini dengan lancang. Aku belum bahkan mengenalnya lebih dari dua puluh empat jam dan kami sudah melakukan banyak hal.

Tiba-tiba aku teringat Sehun, yang tadi kutemui sedang berbicara dengan anak lelaki disampingku ini. Untuk beberapa alasan aku tidak suka melihat mereka bersama, yang pertama karena Sehun adalah adikku, yang kedua...

Memangnya ada yang salah kalau Sehun adalah adikku dan mereka bersama? Kenapa aku tidak menyukai mereka bersama?

"Baek," Panggilku, namun tak ada jawaban.

"Baekhyun?" Panggilku lagi sambil menoleh ke wajahnya, dia tertidur. Dalam hati aku berdecak kagum. Bagaimana bisa dia tertidur secepat kilat? Apa dia sangat lelah menemaniku seharian?

Dengan hati-hati aku menopangnya kepunggungku lalu berdiri, kuputuskan untuk membawanya kerumahku. Setelah bersusah payah akhirnya aku bisa menjaga keseimbangan saat berjalan di trotoar. Beberapa orang menatap kami sambil tersenyum geli, apa kami terlihat aneh?

"Romantis sekali, kalian pasti lelah sehabis berkencan." Ujar seorang ahjumma didalam bus saat kami mengambil jalur bus terdekat untuk pulang. Berkali-kali aku menyangkalnya namun ahjumma itu tetap saja tidak percaya.

[ChanBaek] TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang