Chapter 24

15.4K 1.5K 72
                                    

As i promised, this is Chapter 24! Enjoy!

BAEKHYUN POV

Untuk yang kedua kalinya dipagi hari, aku merasa kehangatan yang tadinya melekat ditubuhku menghilang. Aku benci perasaan itu karena aku sangat suka kehangatan. Tanpa membuka mataku, aku tahu Sehun beranjak dari sisiku dan meninggalkan ranjang.

Entah kenapa, aku merasa enggan jika harus membuka mata dan bangun dari tempat tidur. Aku ingin tertidur lebih lama ditemani kehangatan yang sangat pas dengan seleraku itu, entah itu milik Chanyeol atau Sehun, aku tidak bisa membedakannya.

Jujur saja mungkin jika aku menutup mataku dan mereka berdiri bergantian didepanku, aku tidak bisa membedakan mereka. Bahkan nafas mereka dan suhu tangan mereka mempunyai kesamaan yang luar biasa. Mereka hanya berbeda secara fisikal secara umum, jika diperhatikan lagi mereka mempunyai banyak kesamaan.

Kenapa aku malah membandingkan mereka berdua di pagi hari seperti ini?

Dengan malas akhirnya mataku terbuka dan begitu sinar matahari menusuk pupilku, dengan cepat aku menutupnya lagi. Sesaat kemudian kurasakan kehangatan yang kubicarakan itu mendekat lagi padaku dan ia tertidur disisiku. Tanpa tahu malu dan tetap terpejam, aku menarik Sehun ke pelukanku dan meringkuk dipelukannya.

Sehun memelukku erat, entah kenapa hatiku tergetar karenanya. “Sehun-ah, kau sangat hangat.” Gumamku pelan tanpa memperdulikan kalau ia bisa saja tertawa karena kepolosanku. Percayalah saat aku mengatakan ‘tubuh yang hangat’ maka tubuh itu benar-benar hangat.

Bisa kurasakan tangan Sehun mengelus rambut belakangku pelan, dan aku sangat suka itu. Caranya mengelus lenganku dan ceruk lehernya yang hangat. Tolong jangan katakan aku mesum, karena kami masih berpakaian lengkap dan kami hanya berdekapan.

Semakin enggan membuka mataku, aku kembali terlelap. Tidak peduli jika aku dan Sehun harus diam disini seharian tanpa melakukan apapun, aku akan senang selama aku bisa terus berdekatan dengannya.

Dan... aura dingin itu datang lagi. Dengan cepat aku meraba sisi disampingku dimana seharusnya Sehun berbaring namun sosoknya sudah menghilang dari ranjang. Aku membuka mataku dan... aku sendirian.

Tidak, aku tidak mungkin bermimpi. Mana mungkin aku bermimpi tanpa membuka mataku? Tapi kali ini aku benar-benar sendirian, entah kenapa sangat aneh rasanya jika Sehun bisa pergi secepat itu.

Ditengah-tengah kebingunganku, aku merentangkan kedua tanganku dan jendela kamarku sudah terbuka. Aku terenyuh saat melihat sinar matahari yang dengan semangat menyinari langit Korea yang biasanya sangat mendung dan berawan, tentu saja musim panas adalah yang terbaik.

Bunyi pintu yang terbuka mengalihkan perhatianku dan sosok Sehun muncul dari baliknya sambil membawa dua kotak makanan untuk sarapan. Dahiku mengkerut karena seharusnya Sehun baru akan turun.

“Ah, kau sudah bangun, hyung?”

Kau sudah bangun? Bukannya...

“Maaf aku meninggalkanmu sebentar. Aku harus membeli sarapan ke cafe bawah.” Sehun tersenyum lalu melepas jaketnya. Dahiku semakin mengkerut bingung karena sangat tidak masuk akal rasanya jika Sehun bisa bergerak secepat itu.

“Kau memanggil delivery?” Tanyaku memastikan. Sehun menggeleng. “Aku turun ke bawah, sekitar 15 menit yang lalu.”

Ini aneh. Sangat aneh.

CHANYEOL POV

Aku tahu kalau sekamar dengan namja semacam Jongin akan menjadi mess. Dan sialnya ranjang disetiap kamar hanya ada satu. Jongin bisa tertidur lelap tanpa pakaian dan bau alkohol dari tubuhnya sangat menyengat. Menyerah dengan itu, aku memakai jaket dan keluar dari kamar.

[ChanBaek] TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang