AUTHOR POV
Baekhyun merebahkan dirinya dikasur dengan lelah dan menutup matanya. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh agar kehidupannya kembali normal dan tidak terlibat dengan sebuncah hal-hal yang membuatnya sakit kepala.
Ponselnya berdering singkat berkali-kali, tanda banyak pesan singkat masuk dan Baekhyun mengerang. Ia sangat ingin melempar dirinya jauh-jauh dari bumi kalau ia bisa, mengapa tak ada sedetik pun waktu yang bisa ia lewati dengan tenang?
Kemana saja kau? Kami menunggumu tapi kau tak muncul. -Kyungsoo
Tak ingin makan tteopokki bersama? Pyururung! -Jongin
Baekhyun Baekhyun Baekhyun Baekhyun Baekhyun?! -Jongin
Aku traktir! -Kyungsoo
Kau boleh mengajak Chanyeol -Jongin
Baekhyun merinding membaca pesan terakhir dari Jongin. Ikut bersama mereka saja sudah cukup akan sangat melelahkan sepertinya, jangan lagi ia dihadapkan dengan sosok Park Chanyeol yang sangat memusingkan itu.
Berbicara soal Chanyeol, anak itu menghilang sejak ia dan Sehun berpapasan dengannya. Bahkan Baekhyun berjalan pulang tanpa menunggunya, yang menghebohkan se-antero pegawai karena takut mereka akan mendapat hukuman. Baekhyun menjelaskan dan menyuruh mereka untuk tenang, namun tetap saja tidak merubah keadaan.
Dengan segenap tenaganya Baekhyun membersihkan diri dan berganti baju. Semoga Jongin dan Kyungsoo dapat menaikkan moodnya yang down. Ia menyemprotkan parfum aroma mint khas-nya, lalu berjalan turun sambil memikirkan cara menemui Kyungsoo dan Jongin dengan tenang tanpa meluluh lantahkan para pegawai ini.
"Aku hanya akan mencari udara segar. Sebentar saja."
Pegawai-pegawai itu menatap satu sama lain, lalu tersenyum manis dihadapan Baekhyun sebelum mengeluarkan mic penghubung. "Siapkan mobil untuk tuan muda."
"Tidak, tidak. Aku akan mengambil bus- maksudku taksi. Ini tidak akan lama, sungguh. Tolong jangan membuat keributan." Baekhyun menggigit bibir bawahnya dan mengeluarkan tatapan memelasnya.
"Kami sangat ingin memberi privasi padamu, tuan. Namun ayah anda sudah memerintahkan kami beberapa hal yang harus kami lakukan. Kami harus mengawal anda kemanapun anda pergi, dan tidak membiarkan siapapun-orang asing yang berinteraksi terlalu banyak dengan anda."
Baekhyun menghela nafas, "Kenapa kalian tidak mengawal Chanyeol seperti kalian mengawalku?"
"Itu karena..." pegawai itu memberi jeda, "Tuan muda Chanyeol sudah membuat beberapa pengecualian dan ia sudah memiliki surat ijin mengemudi disertai beberapa pegawai tetap."
Baekhyun mendengus keras. Sepertinya cara terang tidak lagi berlaku untuknya. Ia harus mencari cara lain, yang pastinya bisa dikatakan 'ilegal'. Ia harus menemui Kyungsoo dan Jongin. Ia sudah berjanji pada mereka, namun jika ia harus pergi dengan dikawal, ia harus berfikir dua kali.
"Aku tidak pergi." Baekhyun berceletuk kesal sambil kembali menaiki tangga dengan langkah keras. Dapat ia rasakan semua orang menatapnya dengan tatapan takut. Biarkan saja, ia tidak peduli lagi. Ia pikir menjadi seseorang yang berkehidupan baik akan menjadikannya lebih bebas, tapi realitanya ia seperti seseorang yang tiada harapan.
Baekhyun memasuki kamarnya dan menutup pintu. Ia mengerang kesal sambil memukul dinding disampingnya, tidak ada satupun hal yang berjalan baik di hidupnya.
Setelah menenangkan diri, ia memutuskan untuk mendekat ke jendela dan membukanya. Dengan dramatis ia menghirup udara malam sambil memejamkan mata dengan harapan semua kekesalannya akan terbang bersama angin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] Troublemaker
Fanfiction"Berjanjilah satu hal padaku." "Apa itu?" "Jangan jatuh hati pada Chanyeol." [YAOI, 15+] [Beberapa dari chapter akan di privat. Untuk membaca, follow me first, akan bisa automatis terbaca jika sudah.]