Chapter 18

18.2K 1.7K 236
                                    

BAEKHYUN POV

Ingatan itu datang ke otakku dengan sangat cepat, tanpa sadar aku menjatuhkan gelas ditanganku dan itu mengenai kakiku-sakit. Aku teringat kejadian semalam dengan Chanyeol.

Aku memang menjadi sosok yang sangat berbeda saat mabuk. Aku mengakui itu, saat aku mabuk, hal-hal aneh bisa terjadi. Seperti contohnya aku berubah menjadi seorang bayi yang menangis semenit sekali hanya karena tersandung batu berdiamater 2 sentimeter, atau mungkin menaruh tanganku ke dalam air mendidih, semua itu bisa terjadi.

Tapi aku tidak pernah berubah menjadi seduktif!

Aku mencium Chanyeol-baiklah, mungkin bisa dikategorikan kalau dia yang menciumku. Tapi itu tidak masalah, kita berciuman!

Aku menyentuh leherku bagian kananku, dimana Chanyeol menciumku dan itu membuat wajahku semerah tomat. Bagaimana bisa aku dan Chanyeol yang semula seperti dua orang idiot melakukan hal semacam ini?

Aku menyisir rambutku dengan jari ke belakang, menghela nafas frustasi dan bau soju keluar dari nafasku, ikut membuktikan kalau kejadian semalam bukanlah mimpi. Aku keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk putih yang melingkar dipinggang, segera menuju lemari untuk mengambil pakaian.

Melirik koper, tiba-tiba aku teringat kalau aku harus menyiapkan barang-barang untuk keberangkatan besok. Setelah memakai kaos putih polos, dengan pikiran sedikit 'terganggu' aku mulai mengemas barang-barang.

Saat aku hendak mengambil sesuatu di meja nakas, tiba-tiba pintu kamarku terbuka keras, menampakkan sosok yeoja yang membawa koper ditangannya dan ia melihatku kaget, begitu juga denganku.

"Baekhyun? Kau pasti Baekhyun, benar?" Ia menghampiriku dengan bunyi heels nya yang berisik, ia berbadan tidak terlalu tinggi namun rambutnya lurus sepunggung, berkaki indah. "Aku Taeyeon," Ia memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan. "Sebentar lagi akan menjadi tunangan Chanyeol." Ia lalu tertawa keras.

Aku menatap tangannya ragu, merasa enggan mengambilnya. Tunangan? Aku menelan ludahku sendiri lalu menyambut tangannya berusaha memasang senyum kecil. "Baekhyun. Kakak angkat Chanyeol."

Tepat setelahnya Chanyeol muncul dari balik pintu, terkejut ketika melihat Taeyeon. "Taeyeon?" Taeyeon melepas kopernya dan berlari memeluk Chanyeol, adik angkatku itu tersenyum kecil saat yeoja didekapannya berloncat-loncat girang.

"Wow, you're big!" Taeyeon menyubit kedua pipi Chanyeol, lalu bergelayut di tangan Chanyeol. "Bagaimana, Baekhyun, menurutmu kami cocok 'kan?" ia membentuk simbol 'peace' dengan jarinya lalu mempose di depan matanya.

"Hahaha, ya?" Jawabku asal. Chanyeol terlihat risih lalu melepaskan pegangan Taeyeon halus. "Tae, kenapa kau tiba-tiba pulang?"

"Memangnya tidak boleh? Ayahmu mengundangku, giant. Bukankah sebentar lagi kau akan mempunyai kakak baru yang resmi? Tidak mungkin aku tidak datang."

"Bukankah kau sibuk belajar di Canada? Kau tidak pulang di hari ulang tahunku." Chanyeol mengangkat alisnya. "Jadi kau marah karena hal itu? Baiklah, Channie, aku minta maaf!"

Chanyeol memutar kedua bola matanya. "Ah, benar, aku hanya berada disini malam ini. Jadi, aku boleh meminjam kamarmu, 'kan, Baekhyun?"

Keduanya menatapku, "Hm, lalu dimana aku akan tidur?"

"Dikamar Chanyeol, tentu saja." Taeyeon tersenyum semangat, sebelum aku bisa menjawab ia melakukan aegyo didepanku. "Please, please."

Chanyeol terlihat tenang, melipat tangannya didepan dada lalu mengangkat satu alisnya padaku. Aku menatap Taeyeon lalu tersenyum kecil. "Ya, tentu saja."

[ChanBaek] TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang