Chapter 9

26.9K 2.6K 348
                                    

BAEKHYUN POV

"Hanya saja, kau akan menjadi kakak yang buruk bagiku."

Aku dan Chanyeol terdiam beberapa saat, tak sedikitpun ada wajah penyesalan yang terpampang diwajahnya. Aku mungkin memang bukan orang yang berkecukupan sepertinya, tapi apa dia berhak berkata seperti itu padaku?

Aku melepaskan pegangannya dan segera berlari keluar kamarnya sebelum air mataku jatuh dihadapannya. Lengkap sudah apa yang terjadi hari ini, aku tidak bisa menahan perasaan sedihku lagi.

Chanyeol tak seharusnya mengatakan itu padaku. Ia tak mengenalku tapi seenaknya berkata kalau aku adalah saudara yang buruk. Aku memang seorang anak tunggal, tapi bukan berarti aku akan memperlakukan saudaraku dengan buruk.

Aku menyumpalkan wajahku ke salah satu bantal dan menangis keras. Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku menangis, namun akhirnya semua air mata itu keluar sekarang, kurasa jika kata-kata itu tidak diucapkan oleh Chanyeol, rasanya tidak akan seperih ini.

Kenapa? Padahal aku baru saja mengenal Chanyeol. Tapi setiap perlakuannya sangat berpengaruh pada perasaanku. Apa dia sangat tidak menyukaiku? Byun Baekhyun, seburuk itukah dirimu?

CHANYEOL POV

Bukan. Bukan itu yang ingin kukatakan. Sungguh, kata-kata itu hanya keluar begitu saja dan tak terpikirkan olehku. Astaga, apa yang telah kukatakan?

Baekhyun menghempaskan tanganku dan berlari keluar kamarku, saat pintu tertutup dengan keras, hatiku terasa sangat sakit dan tak ada yang bisa aku lakukan. Tanganku terasa lemas dan berulang kali aku bertanya pada diriku tentang apa hal bodoh yang baru saja kulakukan?

Malam itu, bukan hanya luka diwajahku yang terasa sakit, melainkan juga perasaan dan pikiranku terasa sangat kacau.

Keesokan paginya, aku turun sambil memasang dasi dan melirik kearah meja makan. Hanya ada ayah dan ibu Baekhyun. Tidak ada Baekhyun.

"Dimana Baekhyun?"

"Sudah berangkat." Ayah menjawab, "Wajahmu sudah lebih baik, sudah kau obati?"

"Baekhyun yang melakukannya. Aku belum lapar, jadi aku akan berangkat."

Aku ingin meminta maaf pada Baekhyun. Kalau tidak, mungkin saja aku tidak akan bisa tidur malam ini. Sejak kejadian kemarin rasanya sesuatu membuatku tidak bersemangat, ditambah lagi Baekhyun mendahuluiku berangkat.

Tiba disekolah, aku mengabaikan tatapan-tatapan aneh para siswa seperti biasa. Kulangkahkan kakiku cepat menuju kelas dan mencari sosok Baekhyun. Namun ia tidak ada disetiap sudut kelas. Kemana perginya anak itu?

Jantungku berdebar-debar saat aku menyusuri setiap lorong untuk mencarinya. Menyerah dengan gedung senior, dengan ragu aku menyusuri gedung junior dan menengok kedalam setiap kelas dengan hati-hati. Meskipun sangat kecil kemungkinan kalau Baekhyun berada disini, entah kenapa kakiku tak berhenti melangkah.

Seorang siswa berfigur familiar di koridor menarik perhatianku, sejenak membuatku berfikir dimana aku sempat melihatnya. Rupanya anak itu juga melihatku, dan menghampiriku.

"Chanyeol hyung, sedang apa kau disini?"

Sekarang aku ingat, dia adalah salah satu teman Baekhyun di restauran. "Apa kau melihat Baekhyun?"

"Baekhyun hyung? Kukira kalian berangkat bersama. Dia berada dikelasku, bersama Sehun." Jawabnya sambil tersenyum, "Ada apa, hyung?"

"Dimana kelasmu?" Tanyaku langsung mengabaikan pertanyaannya.

"10-2."

Badanku berbalik dan segera berlari menuju kelas yang dikatakan Jongin, walaupun aku tak yakin dimana tempatnya, namun rasanya aku mengingat sesuatu dan mempercepat langkahku.

[ChanBaek] TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang