AUTHOR POV
Luhan dengan pelan menggosok-gosok pahanya, ditemani Kyungsoo disampingnya sedang menggaruk kepalanya yang tak gatal. Entah kenapa keduanya malah merasa malu, terutama sejak kejadian tadi. Saat tangan Sehun dihalangi Jongin untuk melihat leher Kyungsoo.
Luhan dan Kyungsoo saling berpandangan tidak sengaja, lalu keduanya cengengesan dan megalihkan pandangan masing-masing. Mereka terlihat seperti kedua murid SMA yang sehabis bertengar dan ternyata masalah yang mereka alami hanya sebuah ke salah pahaman.
"T-Tidak usah khawatir, aku tahu apa itu." Luhan menunjuk leher Kyungsoo. Sontak kedua mata doe itu terbelalak karena malu, ia menunduk dan bibirnya membuat mimik mengutuk Jongin. "Kau tidak perlu menyembunyikan itu. Jongin melakukan itu bukan tidak sengaja. Ia pasti mempunyai maksud tersendiri."
Kyungsoo ingin menjerit dalam hati, karena ternyata Luhan tidak sepolos yang ia pikir. Wajah rusa-nya benar-benar menipu, apalagi kedua mata ala deer itu sekarang menatapnya ceria. Kyungsoo hanya tersenyum malu, seketika memikirkan Jongin di dalam kepalanya.
"Aku penasaran, apa Sehun juga akan melakukan itu padaku kelak? Menunjukkan bahwa aku miliknya tanpa harus mengatakannya?" Celetuk Luhan dengan mata memandang langit-langit. Jika Kyungsoo sedang meminum air, mungkin ia sudah tersedak sekarang. Pipinya memerah dan mencuri pandang ke Luhan, sambil mengelus lehernya dimana Jongin membuat 'tanda' disana.
Jongin melakukan itu karena ia ingin menunjukkan pada dunia kalau Kyungsoo adalah miliknya? Kyungsoo menahan senyumnya ketika memikirkan itu. ia teringat kejadian tadi malam, dimana Jongin memperlakukannya dengan sangat lembut, berbeda dengan ekspektasi Jongin.
"Aku tidak yakin Sehun mengerti tentang hal-hal seperti itu." Jawab Kyungsoo, lalu setelahnya ia sedikit menyesal. Ia tahu bahwa celetuk Luhan hanya sebuah candaan, tampaknya ia menanggapi itu terlalu serius.
Luhan tertawa kecil, lalu hendak menjawab ketika sebuah pintu di samping mereka terbuka pelan. Keduanya menoleh dan seorang dokter dengan jas putih bersihnya berjalan keluar, seperti mencari seseorang.
"Keluarga Park Seo Jun?" Panggilnya. Kyungsoo dan Luhan kebingungan beberapa saat, sebelum keduanya berkata 'saya' dengan bersamaan. Mereka tidak yakin dengan apa yang akan terjadi, namun sepertinya semua keluarga Mr. Park sedang sibuk.
Mereka hanya diam ketika dibawa ke sebuah ruangan, yang bisa mereka pastikan adalah ruangan dokter itu sendiri. Luhan melirik name tag di jas dokter itu, tertulis 'Kim Jun Myeon' dan ia diam-diam mengakui kalau dokter itu berwajah tampan seperti malaikat.
"Silahkan duduk." Dokter Kim mempersilahkan keduanya. Dengan ragu keduanya menuruti perintah sang dokter dengan senyuman kaku yang terpampang. "Tidak usah gugup. Bisa aku tahu apa hubungan kalian dengan Mr. Park?"
"Putra." Jawab Kyungsoo cepat sebelum Luhan bersuara. Tampaknya lelaki cantik itu tidak cukup mengerti dengan keadaan dan hendak mengatakan hal-hal aneh. Ia sedikit terkejut saat menyadari dokter itu berbicara secara informal kepada mereka.
"Ah, tenang saja. Aku yakin umurku tak jauh berbeda dengan kalian, karena aku mengambil banyak kelas percepatan sebelum memasuki universitas." Jawab Dr. Kim dengan wajah tenang. Sekali lagi, Luhan sedikit terpana. "Jadi bisa kita mulai pembicaraan kita kali ini?"
Kedunya mengangguk. Dr. Kim beranjak dari duduknya untuk menghidupkan sebuah monitor kecil, lalu memampangkan sebuah gambar jantung melalui itu. Dr. Kim kembali terduduk dengan sebuah laser kecil di tangannya. "Yang kalian lihat sekarang adalah jantung ayah kalian, Mr. Park. Apa kalian mengenali sesuatu yang aneh?" Tanya Dr. Kim dan itu membuat Kyungsoo dan Luhan memerhatikan gambar di monitor dengan teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] Troublemaker
Fanfiction"Berjanjilah satu hal padaku." "Apa itu?" "Jangan jatuh hati pada Chanyeol." [YAOI, 15+] [Beberapa dari chapter akan di privat. Untuk membaca, follow me first, akan bisa automatis terbaca jika sudah.]