PROLOG

88.8K 4.3K 102
                                    


Dor

Dor

Suara tembakan peluru bersaut sautan, itu adalah Axezi Alvarez Leonal, terlihat Axezi Sedang bertarung dengan para mafia kecil, dengan mudahnya ia membunuh dan membantai para tikus kecil itu sendirian dengan ekspresinya yang datar.

Banyak yang tergeletak tak bernyawa setelah di tembak mati oleh Axezi, darah berceceran dimana-mana, namun hal itu hanyalah hal biasa menurut Axezi.

Merasa semuanya sudah mati, Axezi keluar dari balik tembok, tidak ada luka serius yang ia dapatkan hanya luka ringan seperti goresan.

Namun tanpa di sadari oleh Axezi ada seseorang yang mengintainya dari jauh.

Dor

Peluru itu menembus dada Axezi, mungkin tepat di jantungnya, ia jatuh tergeletak tak berdaya, sebelum kesadarannya benar benar hilang ia tersenyum tipis

"Akhirnya gue bisa lepas" batin Axezi Lalu kesadarannya menghilang

Gelap

~~~~

Seorang pemuda berdiri di balkon lantai tiga menatap kosong ke depan, ya itu adalah Axezi Alvarez Gerland, ia menutup matanya lalu melompat ke bawah.

Brug..

Para maid yang menyaksikan itu berteriak histeris, sebelum kesadarannya hilang ia tersenyum tipis.

Gelap.

~~~~

Sekarang Axezi Alvarez Leonal berada di sebuah tempat yang hanya berwarna putih tanpa ujung.

"Apa ini alam baka?" Ucap Axezi menatap sekeliling

Tapi tiba-tiba seseorang pemuda datang menghampirinya.

"Siapa?" Tanya Axezi datar

Pemuda itu hanya tersenyum tipis "bang Ax? Mau kah kau membantuku?" Tanya Al, biasanya keluarganya memanggilnya dengan sebutan Al.

"Siapa?" Tanya Axezi sekali lagi datar

"Eum itu..aku adalah Axezi Alvarez Gerland" ucap Al

"Seperti tidak asing dengan nama itu" batin Axezi

Ia mengingat ngingat tentang nama Axezi Alvarez Gerland, hingga akhirnya..

"Sialan! Lo tokoh figuran itu kan?" Ucap Axezi, ia ingat sebelum terjadinya penyerangan ia sempat membaca novel untuk meringankan otaknya agar tidak stres.

"Hm, aku mohon bantu aku, ubah pandangan mereka terhadap aku, aku mohon, hanya kamu yang bisa mengubah alur" ucap Al memohon

Axezi menolak keras, ia sangat benci dengan cerita itu, ingin sekali ia menghajar pemuda yang ada di depannya ini.

Namun hingga pada akhirnya ia mau tidak mau ia harus menerima, daripada ia hanya terjebak di tempat ini.

"Oke, tapi gue punya syarat" ucap Axezi datar

Mata Al berbinar dengan senyum tipis di wajahnya "Apa syaratnya?" Tanya Al

"Gue bakal menjalani kehidupan gue sendiri, bodo amat gue sama keluarga Lo" ucap Axezi datar, Al hanya mengangguk

"Tenang aja bang Ax, anggap aja ini kehidupan kedua, Abang bebas" ucap Al tersenyum, ini kali pertamanya ia merasa sangat bahagia

"Oh iya bang, aku akan memberikan ingatan dulu, Abang bisa kan nahan sakitnya?" Tanya Al menatap serius Axezi

Axezi hanya mengangguk sangat malas ia berbicara, Al mendekat ke arah Axezi, tangannya menyentuh dahi Axezi, tiba-tiba cahaya masuk ke kepalanya.

Jujur saja Axezi merasakan kepalanya begitu sakit, namun ia tahan untuk menjaga image nya.

Berbagai memori ingatan masuk ke kepala Axezi, itu benar benar sakit bahkan tanpa sadar air matanya keluar.

Al yang melihat itu hanya tersenyum tipis, gengsi sekali Abang Ax pikir Al.

Setelah selesai memberi ingatan, Axezi tak sadarkan diri, Al hanya tersenyum tipis.

"Selamat menikmati kehidupan kedua bang Ax" ucap Al lalu pergi, ia membiarkan Axezi yang masih tak sadarkan diri, nanti jika Axezi bangun mungkin ia sudah menempati raganya.

TBC

Cuman prolog ya

Jangan lupa vote dan follownya❤️

Axezi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang