Bab 18[Terevisi]✓

35.6K 2.5K 78
                                    

Follow sebelum membaca hargai author!!

Jangan lupa votenya woy 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Happy Reading

.

.

.


Memikirkan hal itu membuat hati Axezi hancur, ia benar-benar tidak tahu apakah harus percaya dengan seseorang atau tidak, karna dulu orang yang paling ia percaya pun juga mengkhianatinya.

Axezi memilih menutup matanya, mengingat dunia nyatanya hanya membuatnya sakit mental saja.

Tak terasa 30 menit 14 detik sudah berlalu, Axezi membuka matanya melirik jam tangannya, sudah waktunya istirahat.

Axezi pergi dari rooftop, ia memasuki lift untuk menuju lantai dua.

Ting

Pintu lift terbuka, Axezi keluar dari lift ia langsung berjalan menuju kantin yang sudah ramai.

Atensi semua orang langsung menatap kearahnya, namun Axezi hanya acuh, ia tak perduli.

Axezi memesan makanan yang ia mau, lalu mencari tempat yang kosong.

Ia mencari tempat duduk yang sedikit jauh dari keramaian. Setelah menemukannya ia langsung duduk dan menyantap makanannya, tak memperdulikan tatapan semua orang.

Tapi tiba-tiba kantin itu menjadi sunyi setelah kedatangan Khansa, Revan dan yang lainnya. Mereka duduk semeja dengan Axezi, Axezi tidak mempersalahkan hal itu, selama tidak mengganggu ketenangannya.

Tapi tiba-tiba siswa dari gedung IPS menghampiri Axezi, Axezi yang melihat itu berkilat dingin. Siapa lagi kalau bukan si Raffa kampret itu.

"Sialan!, membuat mood ku hilang" batin Axezi mengumpat, berbeda dengan ekspresinya yang datar. Ia juga benci ketika seseorang mengganggu ia sedang makan!.

Raffa yang melihat Axezi yang tidak menanggapinya, melempar makanan Axezi hingga piring itu pecah.

Prang!

Piring itu di banting ke lantai, Axezi yang belum memakan habis makanannya menggeram marah, matanya berkilat dingin, auranya menggelap, seketika kantin terasa suram dan mencekam. Bahkan Khansa, Revan dan yang lainnya juga menatap tajam Raffa.

Axezi menatap tajam Raffa, dengan gerakan cepat Axezi langsung mencekik lehernya.

"Aakhh, Ax--ezi le-pas" ucap Raffa terbata bata karna lehernya di cekik.

"Lo bosan hidup?" Dingin Axezi, menatap tajam Raffa.

Khansa dan Revan hanya tersenyum tipis melihat kejadian itu. Semua orang yang melihat itu bergidik ngeri.

"Woy lepasin teman gue!!" Ucap temannya Raffa yang melihat kejadian itu. Namun Axezi tidak menghiraukan perkataan temannya Raffa kampret itu.

Axezi melepaskan cekikannya, tapi tiba-tiba....

Dugh

Brak

Axezi menendang perut Raffa hingga terpental menabrak meja di belakang, ia berjalan mendekat kearah Raffa, dan berjongkok menyesuaikan diri dengan Raffa.

"Jika ingin bermain, gue gak bisa sekarang" dingin Axezi menatap tajam Raffa, ia menunjukkan seringai di wajahnya.

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu dari tadi, mulai mengubah pandangan mereka kepada Axezi, mereka tak akan menyebut Axezi lemah dan pengecut lagi.

Axezi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang