Bab 25[Terevisi]✓

34.9K 2.6K 50
                                    

Follow sebelum membaca hargai author!!

Votenya woy🌟🌟🌟🌟🌟

Happy Reading

.

.

.

Dor

"AXEZI!!" Khansa dan Revan berteriak, karena kaget ketika melihat Axezi keluar dari mobil dan langsung menembak ke arah yang gelap dan cukup jauh.

Peluru Axezi tepat mengenai sasaran dan membuat orang yang mengintai mereka dari jauh langsung tewas di tempat.

Axezi menatap datar Khansa dan Revan, ia sangat kesal karena Khansa dan Revan lengah, jika bukan karena dia mungkin salah satu dari Khansa dan Revan akan mati.

Mengira semua sudah selesai, tapi dugaan Khansa dan Revan salah, yang mengira semuanya sudah berakhir, Axezi semakin waspada matanya berkilat dingin, bahkan sangat mendominasi, membuat para pengawal bergidik ngeri ketika merasakannya.

Orang orang berpakaian hitam yang bersembunyi di kegelapan, mulai keluar dari persembunyian, dan mengelilingi Axezi dan yang lainnya.

Dor

Dor

Dor

Orang orang itu menembak para penjaga dan menyisakan, Khansa, Revan, dan Axezi, mereka bertiga saling membelakangi.

Terlihat Khansa dan Revan begitu melindungi Axezi agar aman, aura membunuh mereka keluar, sungguh Khansa dan Revan sangat marah sekarang.

Sedangkan sang MC kita Axezi hanya berekspresi datar dan tenang, tidak ada ekspresi emosi di wajahnya kecuali aura dingin yang keluar.

Dor

Ketika peluru salah satu dari orang berpakaian serba hitam itu, akan mengenai Revan, dengan gerakan cepat Axezi juga menembakkan pelurunya.

Dor

Kedua peluru itu bertabrakan, sehingga tidak ada yang memakan korban, Axezi yang awalnya hanya menatap dingin mereka kini berubah, aura membunuhnya keluar, dan matanya yang menyiratkan haus darah, dan senyum iblisnya yang di perlihatkan.

Jarang sekali, ralat bahkan ia tidak pernah menghadapi musuh dengan senyum iblisnya itu, jika ini sudah terjadi maka tidak ada hal baik yang terjadi.

Mereka semua yang melihat senyum iblis Axezi dan aura membunuh Axezi yang benar-benar menekan mereka, mereka bergidik ngeri ketika merasakan aura Axezi dan senyum iblisnya.

Begitu juga dengan Khansa dan Revan, mereka yang juga melihat dan merasakan hal itu ada rasa penekanan yang sangat besar kepada mereka.

Axezi maju beberapa langkah ke depan, ia menatap nyalang mereka semua.

"Ingin mati?" Dingin Axezi, bahkan suaranya sekarang terdengar sangat mengerikan di telinga mereka.

Tanpa pikir panjang dengan membabi buta Axezi lebih dulu menyerang mereka, dan masih dengan ekspresi datarnya, mereka yang belum siap terkejut dengan serangan tiba-tiba Axezi.

Axezi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang