Follow sebelum membaca hargai author!!
Votenya woy 🌟🌟🌟🌟🌟
Happy Reading
.
.
.
"Sialan!, apa yang mereka lakukan di sini!?" Batin Axezi mengumpat, berbeda dengan ekspresinya yang datar itu.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki Axezi bergema di mansion yang sunyi walaupun memang ada banyak orang di ruang tengah, tapi hanya ada keheningan di ruang tengah itu.
Mendengar langkah kaki itu, semua orang mengalihkan atensinya kearah Axezi yang datang.
Axezi berjalan seperti biasa padahal kakinya sedang terluka, darah terus mengalir dari kakinya, bahkan sampai menetes ke lantai, cairan merah terus menetes di setiap langkah kakinya, namun ia hanya acuh dengan hal itu.
"Dari ma–"
Belum sempat Agrevan mengeluarkan kata-katanya, matanya membulat ketika melihat cairan darah yang keluar dari kaki Axezi, begitu juga dengan yang lainnya.
"Apa yang terjadi!" Ucap mereka hampir bersamaan, mereka berjalan menghampiri Axezi.
Sedangkan Axezi hanya diam, entahlah selanjutnya apa yang akan terjadi. Sekarang Agrevan berdiri di sisi kanan dan Affandra di sisi kiri, begitu juga dengan masing-masing keluarga.
"Apa yang terjadi dengan mu?" Tanya Agrevan dengan nada dingin.
"Bukankah Daddy tidak mengizinkanmu untuk keluar?" Lanjut Agrevan menatap tajam Axezi.
"Siapa yang berani melukaimu?" Tanya Affandra dengan nada dingin.
Axezi menatap Affandra dan Agrevan bergantian, kenapa tidak bisa menanyakannya satu persatu?.
"Yang melukaiku sudah mati" Jawab Axezi dengan nada dinginnya.
"Ya sudah kamu duduk dulu di sofa" Ucap Livia lembut, ia menatap Axezi dengan nada khawatir.
Axezi hanya sedikit mengangguk, ia berjalan di bantu Agrevan dan Affandra, sebenarnya itu tidak perlu, tapi agar tidak memperburuk keadaan Axezi hanya pasrah di papah keduanya.
Axezi duduk di sofa panjang, di apit oleh kedua daddy-nya itu, Affandra di sebelah kiri dan Agrevan di sebelah kanannya.
"Ya Tuhan, harga diri ku hilang di dunia novel ini" batin Axezi berteriak.
Drap
Drap
Drap
Seorang dokter masuk ke dalam mansion dengan langkah yang tidak beraturan, ya itu dokter Aron, dokter pribadi keluarga Marquez.
"Hosh..hosh..apa yang terjadi?" tanya dokter Aron degan nafas ngos-ngosan.
"Kau buta!?, cepat obati putraku!" Ucap Agrevan dengan nada dingin dan penuh penekanan, apa Aron si dokter gila itu tidak melihat luka yang ada di kaki putranya itu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axezi [End]
Teen Fiction[Part Tidak Lengkap❗] ⚠️TETAP VOTE WALAU UDAH END⚠️ "Sialan!, bertransmigrasi ke tokoh novel bocah bodoh ini!" "kenapa gak mati aja sih!?" Axezi Alvarez Leonal seorang CEO yang berumur 28 tahun bertransmigrasi ke dalam cerita novel menempati raga se...