Bab 34[Terevisi]✓

22.8K 1.7K 81
                                    

Follow sebelum membaca hargai author!!

Votenya woy🌟🌟🌟🌟

Happy Reading

.

.

.


"Aku tidak bercanda dad" Ucap Axezi datar, ia menatap dingin Agrevan, kakinya menyilang, menunjukkan betapa angkuhnya dia. Sungguh ia kesal dengan manusia yang bernama Agrevan ini.

Agrevan hanya berekspresi datar, berbeda dengan pikirannya sekarang yang entah memikirkan apa.

Terjadi keheningan di ruang tengah itu, Axezi yang melihat hal itu, tiba-tiba bangkit dari duduknya, membuat semua orang langsung menatap kearahnya, begitu juga dengan Agrevan.

Tiba-tiba ekspresi mereka dingin menatap Axezi dengan aura intimidasi, kecuali Livia dan Sera, kedua wanita itu hanya diam dan berekspresi datar.

"Mau kemana?" Suara dingin Agrevan bergema di mansion ini, membuat para maid dan penjaga yang mendengarnyapun menunduk ketakutan.

Mendengar suara itu, Axezi yang ingin melangkah pergi pun langsung menghentikan langkahnya dan menoleh menatap Agrevan datar.

"Ke--"

Belum sempat Axezi berucap, Agrevan langsung menarik paksa Axezi berjalan menuju lift di ikuti Paulo dan para lelaki lainnya.

Axezi memberontak tak suka, namun Paulo dan Argos juga menahannya, membuat Axezi tidak bisa bergerak atau melepaskan diri dari Agrevan.

Axezi sedikit menyesal untuk kembali ke Mansion Marquez ini, ia selalu di kekang karena keposesifan mereka kepada-nya.

Ting

Pintu lift terbuka, Axezi di bawa paksa ke sebuah kamar, tapi itu bukan kamar Axezi, melainkan kamar milik Agrevan.

Buk

Axezi di lempar ke atas kasur hingga duduk, Axezi menatap tajam dan dingin mereka semua, apa apaan ini!?, dia baru kembali sudah di perlakukan seperti ini!.

Agrevan yang melihat tatapan tajam dan dingin Axezi, hanya menunjukkan ekspresi datarnya, ia duduk di pinggiran kasur di samping Axezi.

"Kau sudah berani keluar dari Mansion tanpa izin?" Ucap Agrevan dingin.

Axezi terus mengumpat dalam hatinya "sialan!, aku hanya menghilangkan kebosanan" Batin Axezi mendengus.

Melihat keterdiaman Axezi membuat Agrevan geram. "Jawab Daddy Ax!" Dingin Agrevan. Axezi menoleh menatap dingin Agrevan.

"hanya bosan" ucap Axezi dengan nada dingin, ia sedikit jengah menghadapi Agrevan dan yang lainnya, yang sangat posesif kepadanya.

"Kami tau kau bosan, tapi setidaknya kau harus izin dengan kami" sela Khansa sudah tidak tahan, ia kesal karena Axezi yang diam diam keluar Mansion, dan malah di culik.

Axezi hanya diam ia menatap tajam dan dingin mereka semua, entahlah baru kembali sudah di perlakukan seperti ini.

****

Ceklek

Seseorang masuk kedalam ruangan yang gelap. Orang itu berdiri di depan meja kerja seseorang.

Terlihat pria paruh baya yang duduk di kursi kerja itu dengan kaki yang menyilang, dan gelas flute dengan anggur di dalamnya.

"Tuan, sudah ada pergerakan keluarga Abhaya tiga hari yang lalu, mereka menangkap seorang pemuda yang bernama Axezi Alvarez Gerland"

Axezi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang