Bab 36[Terevisi]✓

21.1K 1.8K 55
                                    

Follow sebelum membaca hargai author!!

Votenya woy🌟🌟🌟

Happy Reading

.

.

.


"Jadi?" Tanya Axezi mengangkat satu alisnya tanda tanya.

"Apanya?" Tanya balik Agrevan, membuat Axezi semakin menatap datar Agrevan, ia yang bertanya kenapa malah bertanya balik?.

Axezi yang sedikit kesal, ia meletakkan tablet itu di atas meja dengan sedikit kasar, membuat Agrevan terkekeh kecil.

Begitu juga dengan mereka semua yang sedari tadi memperhatikan Axezi, mereka diam diam tersenyum tipis, kecuali Livia dan Sera, mereka menunjukkan senyum mereka.

Tangan Axezi menyilang di dada, ia menatap kosong kedepan, tampaknya ia sedang melamun dan memikirkan sesuatu.

Ia merasa gelisah, dan berfirasat buruk, apa yang akan terjadi sebenarnya?.

Mereka yang melihat Axezi melamun sedikit khawatir, apa ada yang salah?. Agrevan sedikit menggeser posisi duduknya menjadi lebih dekat dengan Axezi.

"Ax..?" Panggil Agrevan pelan, namun masih terdengar oleh yang lainnya. Namun Axezi tak menyahut dan masih menatap kosong ke depan.

"Axezi" Panggil Agrevan sekali lagi, tangannya mengelus kepala Axezi, sontak membuyarkan lamunannya. Axezi menatap Agrevan bingung.

"Hm?"

"Kenapa melamun hm?" Tanya Agrevan sedikit lembut, namun ekspresinya masih datar.

Axezi yang mendengar itu mengalihkan pandangannya
"Tidak ada" Jawab Axezi datar.

****

Di mansion Abhaya...

Terlihat semua orang berkumpul di ruang tengah, pagi pagi sekali Affandra menyuruh Desvita dan Galan untuk datang ke ruang tengah.

"Ada apa dad?" Tanya Galan lalu duduk di sofa single. Desvita juga duduk di samping Affandra bingung dan bertanya-tanya, ada apa? Kenapa Affandra mengumpulkan mereka di ruang tengah ini?.

"Hari ini kita akan pergi ke kediaman Marquez" Ucap Affandra santai. Membuat keduanya mengerutkan kening.

"Untuk apa dad?" Tanya Galan.

"Kalian tidak lupa Axezi ada di sana, dia juga adalah keluarga Abhaya, berarti Marquez dan Abhaya akan menjadi keluarga" Ucap Affandra menjelaskan dengan senyum tipis di wajahnya.

Mendengar hal itu Galan dan Desvita/Vita terdiam. Memangnya Marquez mau menerima kedatangan mereka?.

Hei kalian tak sadar atau amnesia?, kalian lebih kuat dari Marquez, kenapa takut?.

Melihat keterdiaman sang istri dan putranya, Affandra menghela nafas panjang.

"Kalian tidak lupa kan?, siapa kita?" Tanya Affandra jengah. Oh ayolah mereka adalah mafia terkuat walaupun mereka bersembunyi dan menghilangkan jejak mereka, hingga di anggap sudah tidak ada.

Mendengar hal itu Galan dan Vita tersenyum tipis, benar juga, kenapa mereka tiba-tiba lupa akan hal itu?.

****

Axezi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang