Follow sebelum membaca hargai author!!
Votenya woy🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Happy Reading
.
.
.
Mendengar syarat dari Agrevan, Axezi memutar bola matanya malas, dia bukan anak kecil yang harus di jaga, ia sudah berumur 28 tahun, kenapa ia harus di temani?.
Melihat ekspresi wajah Axezi Agrevan tersenyum tipis, ia tahu kalau Axezi tidak ingin di temani, tapi ia akan tetap memaksa, karena keluarga Marquez juga memiliki banyak musuh, ia khawatir dengan keselamatan Axezi.
"Jika kau tidak mau, kau akan tetap di mansion" ucap Agrevan, ia tidak mengancam, ini hanya demi keselamatan Axezi.
Mendengar perkataan Agrevan, membuat Axezi menatap datar Agrevan, ia sangat malas dengan ancaman Agrevan, sungguh membuatnya sakit kepala, posesif?.
"Hm" Axezi hanya berdeham sebagai jawabannya, dalam hati ia terus mengumpat.
"Gue bukan anak kecil sialan!" Batin Axezi berteriak.
Mendengar jawaban Axezi membuat Agrevan dan yang lainnya tersenyum tipis, walaupun mereka tahu kalau Axezi sedang kesal.
Drrt
Drrt
Ponsel Axezi berdering, Axezi mengambil ponselnya dan menatap malas siapa yang telah menelponnya, 'Karel' nama itu yang terlihat di panggilan. Dengan malas Axezi mengangkat telponnya.
"...."
"Tidak" datar Axezi
"...."
"Pindah" jawab Axezi singkat lalu mematikan telponnya.
Agrevan, Khansa dan Revan menatap kearah Axezi, dengan siapa Axezi berbicara di telepon?, apa ada seseorang yang mengganggunya?.
"Siapa?" Datar Agrevan menatap Axezi.
"Ketos" jawab Axezi datar, singkat, dan jelas.
Agrevan yang mendengar jawaban Axezi menghela nafas lega, ia pikir apa. Tapi tiba-tiba Axezi berdiri berjalan memasuki lift meninggalkan ruang tengah.
~~~~
8:06 p.m, terlihat Axezi memakai sweater Hoodie berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axezi [End]
Teen Fiction[Part Tidak Lengkap❗] ⚠️TETAP VOTE WALAU UDAH END⚠️ "Sialan!, bertransmigrasi ke tokoh novel bocah bodoh ini!" "kenapa gak mati aja sih!?" Axezi Alvarez Leonal seorang CEO yang berumur 28 tahun bertransmigrasi ke dalam cerita novel menempati raga se...