Bab 42[Terevisi]✓

18.2K 1.5K 273
                                    

Follow dan votenya 🌟🌟🌟🌟

Berfikir sebelum berkomentar, karena komentar kalian mempengaruhi mood author, jadilah dewasa!

~~~~

2 hari telah berlalu, sekarang Axezi akan kembali ke sekolah, ralat lebih tepatnya ia akan pergi ke sekolah lamanya itu, untuk mengikuti olimpiade.

Walaupun sebenarnya ia sangat memaksa kedua keluarganya itu dengan susah payah, bahkan batinnya sampai lelah dan kewalahan. Hingga Axezi mengancam untuk pergi dari mansion, akhirnya ancaman yang ia katakan ampuh, dan membuat Affandra dan Agrevan menyetujuinya.

Sekarang Axezi menuju sekolah lamanya, ia satu mobil dengan Deren, Renzo dan Galan. Deren lah yang menyetirnya, sedangkan Axezi duduk di kursi belakang dengan Galan.

Beberapa menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di sekolah G internasional high school.

Kedatangan mereka menjadi pusat perhatian semua orang, karena apa?, mobil mereka di kawal beberapa orang atas perintah Agrevan, sedangkan anak buah yang di suruh Affandra mengawasi dari jauh.

Varo, Axel dan Diandra dkk juga menatap kearah mobil itu. Axezi dan yang lainnya keluar dari mobil itu dengan ekspresi datar mereka.

Kontak mata antara Axezi dan Varo sempat terjadi, namun Axezi langsung memutuskan kontak mata.

Semua orang yang melihat Axezi, Deren, Renzo dan Galan, terkejut. Sedangkan para murid perempuan berbisik-bisik kegirangan, ketika melihat wajah tampan keempat orang itu.

"Anjing!, cakep banget Cok!"

Pak!

"Sshh, sakit anjing!"

"Mereka bukan anjing mereka cogan!"

"Iya tapi Lo gak usah mukul juga bangsat!"

"Terserah gue"

Pak!

"Sakit asu!"

"Nah jadi kan adil"

Axezi dan yang lainnya tak menghiraukan tatapan semua orang, mereka menunjukkan ekspresi datar nan dingin itu.

Mereka berjalan dengan santai melewati para siswa/i itu dengan ekspresi datar.

Sedangkan Varo dan Axel yang melihat itu, hatinya sakit, apa Axezi benar benar membenci mereka?.

Namun di pertengahan jalan, di arah berlawanan, Keluarga Brahmana berjalan kearah mereka, Deren, Renzo dan Galan menatap dingin mereka.

Sedangkan Axezi hanya berekspresi datar, ia hanya acuh tak acuh pada mereka semua.

Gerland dan yang lainnya berhenti di depan mereka, Villa menatap sendu Axezi. "Ax.." Ucap Villa lirih.

Mendengar hal itu Axezi langsung mengalihkan pandangannya kearah lain, dia muak melihat wajah keluarga sialan itu.

"Pergi" Ucap Axezi dengan nada dingin, menatap Villa dan yang lainnya dengan tatapan yang tak bersahabat.

"Axezi, kembalilah kepada kami" Ucap Gerland dengan tatapan memohon. Namun Axezi malah menatap tajam Gerland, memintanya kembali?, dia di buang dan di pungut Marquez, lalu mereka menginginkan ia kembali?, sungguh lucu, dia bukan barang yang setelah di buang di pungut lagi.

Axezi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang