Bab 41[Terevisi]✓

18.2K 1.5K 47
                                    

Follow dan votenya woy 🌟🌟🌟🌟

~~~~

Kini Keluarga Marquez berkumpul di depan ruangan yang bertuliskan IGD, Axezi sedang di periksa oleh dokter.

Ceklek

Pintu ruangan IGD terbuka, membuat Agrevan dan yang lainnya menatap kearah pintu IGD, terlihat dokter Aron yang keluar.

Mereka semua langsung mendekat kearah dokter Aron. "Bagaimana kondisinya?" Tanya Agrevan menatap serius Aron.

"Kondisi tuan muda sudah stabil" Ucap dokter Aron membuat mereka semua menghela nafas lega.

"Tapi kenapa dia mimisan?" Tanya Paulo menatap serius Aron.

"Mimisan biasanya disebabkan oleh trauma lokal, tapi juga bisa terjadi akibat infeksi hidung atau sinus, menghirup udara kering dalam waktu lama. Untuk tuan muda, itu hanya di sebabkan oleh trauma, dan itu tidak terlalu serius" Ucap dokter Aron menjelaskan.

Mereka yang mendengar penjelasan itu kembali menghela nafas lega, mereka sangat khawatir dengan kondisi Axezi.

"Kalau begitu saya permisi, untuk ruang rawat saya akan menyiapkannya" Ucap dokter Aron di angguki oleh mereka semua.

****

Di sisi lain, terlihat di sebuah ruangan yang sedikit gelap, terlihat dua orang pria sedang membicarakan sesuatu. Itu adalah kakaknya Galvin, Andrian dan seorang pria paruh baya yang bernama Danu Alexander, ayah dari Kai.

"Baiklah kita bekerjasama, tapi aku memiliki dendam dengan anak itu, karena dia sudah membunuh anakku" Ucap Danu dengan nada dingin.

Tampaknya mereka membicarakan kerjasama penyerangan Marquez dan Abhaya yang di ketahui musuh Andrian.

"Hm, baiklah, terserah kau saja tuan Danu, tapi kau tidak boleh membunuhnya secara langsung tanpa persetujuanku" Ucap Andrian menatap dingin Danu.

"Tenang saja, aku akan menyiksanya terlebih dahulu, aku tak akan membiarkan ia mati dengan mudah" Ucap Danu menyeringai.

Sedangkan Andrian yang mendengar itu hanya berekspresi datar, di tangannya ada segelas anggur.

****

Di sisi lain, terlihat seorang pemuda berada di sebuah taman di belakang rumahnya sambil memandang langit yang berbintang. Pemuda itu adalah Gilang Zaniel Radwanska, anak bungsu dari keluarga Radwanska, ia punya dua abang dan satu adik perempuan.

Why?, bukankah ia adalah anak bungsu?, Keluarganya mengadopsi seorang anak perempuan dan Gilang di abaikan di keluarga Radwanska.

Di mansion yang besar itu, tidak ada satu keluarganya pun yang peduli dengannya.

Tring!

Sebuah notifikasi pesan masuk, dan kontak itu bertuliskan nama 'Alisya'. Gilang tersenyum ketika melihat nama kontak itu yang mengiriminya pesan.

💬Alisya
[Gilangggggg!, tadi mama aku bilang kamu datang ke rumah aku tadi siang!, kamu ngapain ke rumah aku!?, kenapa gak ngabarin aku!?"]

Axezi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang