Chapter 11

863 74 6
                                    

~~Enjoy~~

Masih flashback

Diperjalanan menuju rumah Kathrin, Gito membelokkan mobilnya ke toko kue terlebih dahulu, karena ingin membelikan sesuatu umtuk Kathrin.

Gito pun turun dari mobilnya lalu masuk ke pintu toko

Tring...
Suara lonceng pintu berbunyi

Lalu ia berjalan menuju kearah pelayan toko, Gito diam sejenak memikirkan sesuatu, lalu melihat kearah etalase untuk mengetahui kue apa saja yang tersedia.

Matanya terhenti pada kue berwarna merah dengan keju diatasnya dan oreo yang menyatu pada bagian atas kue tersebut.

"Mbak saya pilih yang ini ya." Sambil menunjuk ke arah kue red velvet tersebut.

"Baik kak, ditunggu." Ucap pelayan toko kue tersebut. Setelah itu ia mengambil kue tersebut lalu diserahkan pada temannya untuk segera dikemas.

Beberapa menit kemudian pelayan toko itu kembali lalu memberikan kue itu kepada Gito.

"Totalnya 420 ribu kak." Ucap sang pelayan toko.

Lalu Gito membuka dompetnya dan mengeluarkan 5 lembar kertas yang berwarna merah.

"Kembaliannya ambil aja." Ucap Gito lalu mengambil kuenya

"Terimakasih kak." Ucap sang pelayan karena diberikan tips, lalu Gito tersenyum dan mengangguk setelah itu ia keluar dari toko untuk kembali masuk kedalam mobilnya.

"Semoga dia lebih suka kue ini daripada sesuatu yang Ollan bawa." Gumamnya dalam mobil.

Kemudian ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh karena jam sudah menunjukan pukul 18.50.

Beberapa meter lagi Gito akan sampai dirumah kathrin, tetapi ia melihat Ollan yang sudah terlebih dahulu sampai.

"Hadeuh telat gw, tapi gapapa lah orang dia baru didepan pager, belum masuk rumah." Gumam Gito dengan dirinya sendiri.

Kemudian Gito memarkirkan mobilnya disebelah mobil Ollan, Ollan yang melihatnya langsung memfokuskan pandangannya pada mobil tersebut, karena penasaran siapa yang ada didalam mobil tersebut.

Saat pengemudinya keluar, ternyata itu adalah Gito dengan membawa sesuatu ditangannya sama seperti Ollan.

Ollan hanya berdecak kesal karena kenapa harus ada Gito juga disini, Gito menghampiri Ollan lalu tersenyum.

"Wah wah bisa bareng gini kita, gapapa lah ayo masuk bareng." Ucap Gito lalu berjalan terlebih dahulu.

Ollan pun mengikuti dirinya, ia hanya bisa kesal tapi tidak dapat melakukan apapun, karena ia dan Gito sudah melakukan perjanjian untuk bersaing secara sehat.

Sampainya mereka didepan pintu, Ollan mengetuk pintu rumah Kathrin beberapa kali.

Tak lama sang pemilik rumah membuka pintunya, lalu menyapa mereka, kemudian mempersilahkan mereka masuk.

KathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang