Daniel sedang mengetik beberapa teks pada benda pipihnya tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"5 menit ya" Gumamnya, kemudian ia menatap ke arah wajah Indah yang sedang tertidur.
"Ini anak manis banget ya, lagi tidur aja bisa ya secantik ini." Ucap Daniel, Daniel terus menatap wajahnya Indah tanpa sadar dirinya tersenyum terus menerus.
"Adem banget." Lanjut Daniel kemudian membuka handphone nya kembali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Malah diread doang njir, gaada support supportnya sama sekali emang." Gumam Daniel, kemudian ia menjalankan kembali mobilnya.
"Ga terlalu jauh rumahnya ternyata, kapan kapan aja dah gw minta nomernya langsung."Gumamnya lagi
Ia pun sampai sampai pada alamat yang diberikan Floran barusan, kemudian ia melirik ke arah Indah.
"Masih tidur, ga tega kalau gw bangunin, yaudah gw gendong aja kali ya." Ucap Daniel pada dirinya sendiri.
Kemudian Daniel keluar dari mobilnya lalu membuka pintu sebelahnya untuk membawa Indah, Indah sekarang posisinya seperti koala yang sedang tertidur pada bambu.
Daniel pun berjalan masuk kearah gerbang lalu menekan tombol bel yang ada disana.
Tak lama keluarlah Art keluarga Indah untuk membukakan pagar. Lalu Daniel dipersilahkan masuk.
"Den, Non indahnya bawa kekamarnya aja langsung." Ucap artnya
"Ohh iya bi, kamarnya sebelahan mana yaa?" Tanya Daniel kemudian diberi arahan oleh art tersebut.
Sekarang Daniel sudah merebahkan tubuh indah dikasurnya, sebelum keluar ia menutup tubuh indah dengan selimut.
Ia segera pamit pada orang dirumah Indah, kemudian segera pulang karena matanya sudah tak bisa ia tahan untuk terjaga.
