~~Enjoy~~
Pukul 11 malam
Gito sudah berada didepan rumah Kathrin dan melihat mobil Ollan terparkir diluar, ia pun turun dari motornya kemudian memasukan motornya di garasi luar.
Gito berjalan kedepan pintu rumah Kathrin kemudian mengetuk pintu beberapa kali tetapi tak ada balasan sama sekali, tak mau berlama lama Gito mencoba membuka pintu dan ternyata tidak terkunci sama sekali.
"Bahaya banget Ollan, rumah ga dikunci sama sekali untung yang masuk gw coba kalau orang yang ga dikenal, hadeuh berabe." Ucap Gito.
Kemudian ia masuk dan menutup pintunya kembali tidak lupa mengunci pintu dan menyimpan kuncinya di meja, karena jika Sean pulang kesini Sean bisa membuka pintu nya.
Gito berjalan ke arah ruang tamu untuk mencari Ollan namun tidak menemukannya sama sekali, kedapur juga tidak ada hanya satu tempat yang belum ia cek.
Hati dan pikirannya risau karena dirumah ini hanya ada Ollan dan Kathrin, takutnya Ollan malah menggunakan kesempatan ini untuk berbuat macam macam pada Kathrin.
Namun dugaannya ternyata salah ketika ia masuk kedalam kamar Kathrin, ia hanya melihat tubuh Kathrin yang sudah ditutupi selimutnya dan kepalanya sudah dikompres, Ollan berada disebelahnya sedang tertidur sambil memegang tangan Kathrin.
"Cil ternyata lu seserius ini ya sama Laksani, tapi gw juga ga mau kalah sih." Batin Gito kemudian mendudukan dirinya di kursi gaming milik Kathrin.
"Wangi kamarnya tetep sama strawberry dan vanilla, emang sesuka itu ya kamu sama strawberry." Gumam Gito sambil mengingat kejadian lamanya bersama Kathrina.
Kemudian ia membuka ponselnya dan mengabari adiknya, lalu Gito membenarkan posisi duduknya senyaman mungkin untuk segera tidur karena sudah larut malam.
*
*Pukul 12 malam
Arena Balap
Acara telah selesai kini Arran dan teman temannya keluar dari gedung.
"Besok kita nengokin Kathrin ke rumahnya jam 9 pagi, biar ga kepagian atau kesiangan." Ucap Arran kemudian diangguki oleh semuanya.
Tak sengaja mata Arran melihat ke arah Chika yang sedang duduk didepan kap mobilnya, dengan raut wajah sedih.
Lukman yang melihat juga kearah pandang Arran mengerti harus melakukan apa.
"Ran konci mobil lo mana, biar gw yang anter Adel ama Zee." Ucap Lukman pada Arran
Arran langsung memberikan kunci mobilnya dan Lukman pun memberikan kunci motornya agar Arran bisa pulang menggunakan motornya Lukman.
"Yaudah gw duluan ya, Del Zee ayo. " Ucap Lukman kemudian diangguki oleh keduanya.
Setelah Lukman pamit Floran, Mira dan Daniel juga ikut pamit, sekarang hanya menyisakan Arran sendiri.
Kemudian ia berjalan mengahampiri Chika.
"Chik." Panggil Arran