~~Enjoy~~
Setelah Gito berlutut dan mulai mengungkapkan isi hatinya pada Kathrin, Kathrin senang bukan main sekarang, jika ia sedang sendiri mungkin ia akan berteriak sekencang kencangnya.
Kathrin mulai menatap kearah Gito dengan ekspresi senang yang sulit untuk dijelaskan, dan untuk mengetahui ini kenyataan atau tidak Kathrin bertanya terlebih dahulu.
"Ini kakak serius kan bukan karena keterpaksaan?" Tanya Kathrin memastikan kembali, Gito hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Kalau gituu..., yes, yes i would." Jawab Kathrin, setelah mendapatkan jawaban dari Kathrin, Gito langsung berdiri dan memeluknya sambil berputar putar.
Dirasa sudah pusing karena dipeluk sambil berputar putar Kathrin menepuk nepuk punggung Gito karena sudah merasa mual.
"Baru diisi perut aku kak, kalau keluar lagi gimana." Ucap Kathrin sambil menutup mulutnya karena makanan yang berada diperutnya seakan naik lagi ke tenggorokannya.
"Aku terlalu seneng, maaf." Balasnya sambil tertunduk karena merasa sudah melakukan kesalahan pertamanya dalam suatu hubungan.
Melihat wajah Gito yang murung, Kathrin mengangkat kembali wajah Gito yang menghadap ke tanah itu.
"Aku gak marah kok." Ucap Kathrin kemudian mengelus bibirnya Gito menggunakan jarinya.
"Emm.., kakak kan selalu mancing mancing waktu itu, sekarang karena kita udah pacaran, kakak gaakan nolak kan, jadi biar aku bales dengan benar sekarang." Ucap Kathrin sedikit menggunakan nada nakalnya, kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Gito.
Saat Kathrin mulai menempelkan bibirnya, Gito kagetnya bukan main, walaupun ia pernah mencium bibir Kathrin secara sengaja karena untuk memberikan nafas buatan, namun ini rasanya sangat berbeda, seperti darahnya tiba tiba mengalir lebih lancar, lalu detak jantungnya lebih lambat, dan pikirannya juga lebih tenang.
Gito perlahan menutup matanya kemudian membalas ciuman dari bibir kecil milik Kathrin.
Bibir mereka bertemu untuk waktu yang lama, tak ada nafsu dalam ciuman itu, hanya ada perasaan nyaman dalam bibir mereka masing masing.
Setelah beberapa menit mereka pun melepaskan ciuman tersebut.
"Kaghh, Gila Kath, kamu masih belum 17 loh." Ucap Gito yang masih tidak percaya apa yang mereka lakukan barusan.
"Hihihi biarin, wleee, orang sekarang kakak juga pacar aku kan, mana lucu banget muka kakak sampe merah gitu." Usil Kathrin kemudian memeluk tubuh Gito.
"Aku masih gak percaya loh Kath ternyata kamu bakal terima aku, padahal aku denger denger kamu udah tunangan sama si Kana Kana itu." Ucap Gito yang mulai membalas pelukan Kathrin.
"Lagian aku gak kenal kak, terus kakak ini ternyata cemburuan yaa orangnya, makin suka dehhh." Bohong Kathrin padahal ingatannya itu sudah pulih, karena sudah pulih ia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih terikat lagi dengan Gito, agar Kana merasa ilfeel kepadanya, kemudian membatalkan perjodohan mereka, ya ini memang beresiko karena keluarganya bisa saja dalam masalah, namun ini juga satu satunya cara untuk keluar dari perjodohan ini. pikir Kathrin dengan rencananya.
(Apa semudah itu kath? -author)
Mereka pun melepaskan pelukannya.
"Ohhiya kenapa barusan bisa ribut sama anak baru itu Kath?" Tanya Gito kemudian duduk kembali dikursi taman itu.