Chapter 22

730 71 6
                                    


~~Enjoy~~

Masih flashback

1 minggu kemudian

Sean sedang melihat kearah jendela seperti sedang menunggu kedatangan seseorang, ibunya yang melihat pun menghampiri dirinya.

"Kak, mamah liatin dari tadi pagi kamu ngeliatin kearah luar terus, sebenernya ada apa?" Tanya Veranda tampak penasaran

"Nunggu mereka mah, katanya janji bakal kesini lagi, Sean juga seneng bisa main sama Kak Stefano hehehe." Jawabnya semangat

Veranda yang mendengar hal tersebut merubah ekspresi wajahnya menjadi sedih, bagaimana bisa dirinya harus menjelaskan hal yang rumit pada anaknya yang terbilang masih kecil, tetapi mau tidak mau ia harus memberitahu Sean secepatnya karena ini demi kebaikan dirinya dan anaknya.

"Kak, mulai sekarang jangan pernah muncul didepan keluarga ayah kecuali kalau sudah waktunya, dan mereka juga sebaliknya jadi kak Stefano sama yang lainnya gak mungkin kesini lagi." Ucap Veranda menjelaskan secara perlahan agar anaknya bisa mengerti

"Tapi kenapa mah, kakak masih ga ngerti." Balas Sean yang masih kurang paham

"Ayah kamu seorang pengusaha jadi pastinya banyak orang jahat yang pengen nyelakain keluarganya, tapi ketika semuanya udah selesai keluarga mereka pasti bisa ketemu kita lagi, ayah juga nitip dua pesan buat kamu, kamu mau menerimanya?" Ucap Veranda, Sean akhirnya paham kenapa ayahnya jarang pulang kesini ternyata tak mau keluarga yang lainnya akan menjadi target dari musuh musuhnya, walaupun Sean umurnya terbilang masih kecil namun otak dan sifatnya sangat sangat berbeda dengan teman seusianya, makannya ia mudah memahami maksud dari ayahnya.

"Apa mah dua permintaan ayah? " Tanyanya

"Pertama jangan pernah kasih tau nama ayah kamu, kedua kamu harus bisa jadi teman dekatnya Gito karena dia dekat dengan Kathrin, ayah Gabriel gak mau kalau putri putrinya terlalu dekat dengan orang asing, jadi sebisa mungkin kamu harus kenal dengan Gito,tapi inget jangan sampai Gito tahu kalau kakak bersaudara sama Kathrin." Jawab Veranda sambil mengelus kepala anaknya

Tak ada penolakan dari Sean karena dirinya sudah dipercaya oleh ayahnya, malah dirinya senang karena bisa menjaga Kathrin.

Flashback end

*
*

"..... Intinya gitu Git, walaupun emang awalnya gw kepaksa harus kenal lo, tapi gw gak nyesel sekarang bisa jadi sahabat lo." Ucap Sean sambil merangkul Gito

"Sialan lo, tapi gw masih gak ngerti padahal bokap lo nyuruh keluarga gw gaada hubungan apa apa sama keluarganya, tapi nyatanya lo masih temenan ama gw sampe sekarang." Balas Gito sambil melepaskan tangan Sean dari pundaknya

"Yaa itu juga yang bikin gw renggang sama bokap gw, dia suruh gw gak ada hubungan apa apa lagi sama lo, tapi gw kekeh masih pengen temenan sama lo." Ucap Sean kemudian keluar dari ruangan karena waktu pulang sekolah telah tiba.

"Emang sohib gw gak ada lawannya, sampe bokap sendiri aja ditentang." Balas Gito sambil menyusul langkah kaki Sean.

"Yaa gimana ya nyatanya gw lebih deket ama lo dibanding bokap, makin gede gw juga mikir lah mana yang baik buat gw." Ucap Sean kemudian mereka berjalan menuju kearah kelas dengan langkah yang terbilang cepat.

Sampainya dikelas mereka berdua sedikit diceramahi oleh guru mereka karena ternyata guru itu menunggu kedatangan mereka berdua karena sering kali tak masuk pelajarannya dengan alasan urusan OSIS.

KathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang