~~Enjoy~~
Jepang kediaman keluarga Mahardika
Pada pagi hari, diteras rumah, ada seorang pria yang sedang menikmati tehnya, sambil melihat gugurnya bunga sakura yang indah pada halamannya.
"Pih" Panggil seseorang yang baru datang dari dalam rumah
"Kenapa Dek?" Tanya papihnya
"Kapan kita pulang, aku udah kangen banget sama kakak." Rengeknya sambil meletakkan dagunya di pundak papihnya yang sedang duduk.
"Hellena, dengerin papih ya, kamu beresin SMP kamu disini, papih janji setelah kamu lulus kita bakal pulang ke Indonesia, oke?" Ucapnya pelan pada anak bungsunya.
Hellena hanya bisa pasrah setelah papihnya mengatakan hal tersebut, kemudian dari dalam rumah, kakaknya muncul untuk menemui mereka berdua untuk menyampaikan pesan mamihnya.
"Pih, dek, ayok sarapan dulu, nanti mamih ngamuk loh." Ucap Fano sambil memperagakan mamihnya ketika marah pada mereka semua jika telat makan.
"Kak aku aduin mamih loh" Ancam Hellena, kemudian langsung buru buru berlari kedalam untuk melaporkan pada mamihnya.
"Eh dek, jangan dek, dek!!!" Pekik Fano, yang langsung mengejar Hellena kedalam.
Gabriel hanya tersenyum melihat tingkah anak anaknya yang semakin hari semakin erat hubungannya, yaa walaupun terasa kurang karena tak ada yang lebih berisik dari Kathrin.
Gabriel pun berjalan kedalam untuk segera sarapan bersama keluarnya itu.
Setelah selesai dengan sarapannya Fano mengajak papihnya itu untuk pergi keruang kerja, karena perlu membahas sesuatu.
"Kenapa kak?" Tanya Gabriel lalu duduk di kursi kerja miliknya.
"Pih, Kathrin kayaknya disana udah bener bener gak aman." Jawab Fano sambil menuangkan kopi untuk mereka berdua.
"Maksudnya kak?" Tanya Gabriel lagi yang cukup penasaran maksud anak sulungnya itu.
"Ternyata bener kemarin yang nargetin Kathrin itu perusahaan 'Nation' , terus yang kedua, Arkana udah tahu posisi Kathrin ada dimana, malahan dia udah satu sekolah sama Kathrin sekarang." Jawab Fano menjelaskan maksudnya, kemudian memberikan satu gelas kopi pada papihnya.
"Gak ada kapok kapoknya perusahaan 'Nation' ini, terus gimana kamu mau nanggepin keduanya kak?" Ucap Gabriel kemudian meminum kopinya.
"Kakak juga sedikit bingung buat sekarang pih, karena perusahaan 'Nation' sekarang ini dibiayai oleh keluarga Kalandra, jadi kemarin itu mereka berani macem macem sama Kathrin ada sebabnya, karena dibelakangnya mereka ada Kalandra." Balas Fano mengusap usap dahinya karena pikirannya sudah buntu akan rencana.
"Hemm menarik, ternyata Kalandra bener bener mau makan kita, kalau kita gak memberikan adek." Ucap Gabriel kemudian memutar kursinya kearah jendela yang ada dibelakangnya.
"Betul pih, sekarang pergerakan Fano juga terbatas karena ternyata kita selalu dimata matai sama orang orangnya Kalandra." Ucap Fano kemudian mengacak rambutnya.
"Tenang aja kak, kalau kita selalu melakukan hal positif, hal baik juga bakal ngikutin kita dengan sendirinya, kita cuman bisa lakuin apa yang bisa kita lakuin sekarang." Ucap Gabriel, sukses membuat Fano mengerutkan alisnya menjadi satu karena tak paham maksud papihnya itu.
*
*Rumah mamah Ve
"Git!!!!, woyy Gitooo!!!" Panggil Feni dengan microphone wireless milik Sean, karena sulit sekali membangunkan Gito saat ini.