~~Enjoy~~
Setelah pestanya berakhir mereka berempat sepakat untuk pergi kerumah Sean, untuk memastikan apakah benar Kathrin pulang kerumah atau tidak.
Saat mereka sampai ternyata Kathrin tidak ada dirumah, buru buru Sean menelfon adiknya itu untuk menanyai lokasinya sekarang.
Beberapa saat kemudian, Sean masih mencoba menghubungi Kathrin namun telfonnya masih sama sekali tak diangkat.
"Gimana sayang?" Tanya Gracia yang duduk tepat disebelahnya, Sean hanya menggelengkan kepalanya karena tak ada jawaban sama sekali.
Feni pun bertanya kembali pada Gito, apakah benar Kathrin bilang ingin pulang sebelumnya, Gito juga menganggukkan kepalanya, karena ia mendengar dengan jelas bahwa Kathrin ingin pulang ke rumahnya.
"Atau dia pulang kerumah lamanya?" Ucap Mamah Ve
Ada benarnya juga ucapannya ibunya ini, buru buru Sean dan Gracia pergi untuk memastikan, dan menyuruh Gito dan Feni untuk tetap tinggal disini.
Mobil Sean melaju dengan kecepatan yang lumayan kencang karena sudah mendapatkan izin dari Gracia untuk cepat sampai.
Diperjalanan, Gracia dan Sean, terus membahas kenapa Dey bisa seberani itu, siapa orang yang ada dibelakangnya, sampai sampai Gito bisa ragu untuk melepaskan gandengannya.
"Aku jadi kasian sama Kathrin kalau gini, walaupun cuman kesalahpahaman, pasti hatinya sakit banget." Ucap Gracia
"Tapi Ge, ada yang janggal gak sih dari adikku itu." Balas Sean yang matanya fokus pada jalanan.
"Apa yang janggal sayang?" Tanya Gracia mengubah pandangannya ke arah Sean yang sedang menyetir
"Dia bilang kan, 'aku pikir kakak bakal setia nungguin aku', gimana ceritanya dia bisa ngomong kaya gitu kalau ingatannya aja belum pulih." Jawab Sean
"Aku baru ngeh juga, apa sebenarnya dia udah inget ya, tapi kalau inget, sebenarnya apa alasan dia nutupin ini." Balas Gracia, kemudian diangguki Sean.
"Kita harus tanyain langsung ke orangnya." Ucap Sean menutup percakapannya dimobil, dan kembali fokus pada jalanan.
*
*Rumah Kathrin
Arsha terbangun dari tidurnya karena merasa pegal pada lehernya, kemudian ia pergi kearah dapur untuk mengambil segelas air putih.
Setelah itu ia kembali ke ruang tengah lalu merebahkan tubuhnya kembali.
"Maaf Kath, aku merasa bersalah sama kamu."
Flashback
Beberapa hari yang lalu
Arsha baru keluar dari ruangan kamar adiknya yang tengah dirawat.
"Rakarsha Sebastian Pratama, seorang yatim piatu, yang sekarang sibuk dengan sekolah dan pekerjaan sampingan untuk membiayai pengobatan adiknya." Ucap seseorang yang sedang duduk dihadapannya.
"Maaf anda siapa?" Tanya Arsha karena merasa tak kenal dengan sosok wanita yang ada di hadapannya.
Wanita itu mulai berdiri lalu melepas kacamatanya.