~~Enjoy~~Di pagi yang cerah ini para siswa-siswi tengah mendengar amanat pembina upacara.
"Cel pura pura pingsan dong." Bisik Kathrin kepada Ashel yang berada tepat disebelahnya
"Gila ah tin, gak gak, ntar yang ada pas diangkat ama PMR gw malah ketawa." Bisik Ashel
"Aelah cel, lama banget ni pembina ngasih amanatnya." Bisik Kathrin, Ashel tidak membalas lagi bisikan Kathrin karena mereka berdua sudah diperhatikan oleh anggota OSIS
Kathrin yang tidak tahu bahwa dirinya diperhatikan oleh anggota OSIS masih terus membujuk Ashel.
Anggota OSIS itu mulai mendekati mereka berdua, Ashel yang sudah panik memberi kode kepada Kathrin dengan mengedipkan matanya berkali kali.
"Apasih cel." Ucap Kathrin
"Kamu saya liatan dari depan terus ngobrol ya, bukannya merhatiin pembina upacara." Ucap anggota OSIS itu.
Kathrin yang mendengar itu akhirnya paham kenapa Ashel dari tadi mengedipkan matanya, Kathrin pun berbalik tanpa melihat kearah suara anggota OSIS yang berbicara.
"Ehh iya Kak, maaf." Ucap Kathrin sambil menundukkan kepalanya, karena mengingat ucapan Ashel untuk tidak mencari gara gara di sekolah ini.
"Ikut saya." Ucap anggota OSIS itu
Kathrin dengan pasrah mengikuti arah langkah OSIS tersebut, diperjalan ia kepikiran dengan suara OSIS yang menyuruhnya untuk mengikutinya, saat Kathrin menatap kearah depan, benar saja anggota OSIS ini adalah Dey, orang yang pernah ia lihat dan juga pernah Gito ceritakan bahwa orang ini yang selalu mengejar ngejarnya.
"Hadeuh, panjang nih, pasti hukumannya ada campuran ama dendam pribadi ini mah." Gumam Kathrin
Dey yang mendengar itu sedikit kesal, tapi ia tahan karena masih banyak orang yang melihat kearah dirinya dan Kathrin, karena takutnya Gito mengetahui kalau Kathrin sedang ia bawa untuk dihukum.
Dey yang melihat ada Eli langsung mengajaknya untuk mengikutinya juga.
Sampailah mereka bertiga digudang sekolah.
"Lo beresin gudang." Perintah Dey pada Kathrin
"Sendiri kak? Gudang seluas ini? " Tanya Kathrin
"Pake banyak ngeluh lo, udah sana sana masuk." Jawab Dey kemudian mendorong tubuh Kathrin lumayan keras
Brukk....
Suara tubuh Kathrin yang terjatuh ke lantai lumayan terdengar nyaring, Dey hanya tersenyum karena melihat Kathrin yang terjatuh, namun Eli hanya bisa menatap Kathrin iba.
"Biasa aja dong kak, gausah pake dorong dorong segala." Sentak Kathrin sambil berdiri kemudian membersihkan seragamnya yang kotor terkena debu di lantai.
Tanpa membalas Dey langsung menutup pintu gudang kemudian menguncinya dari luar.
"Brengsek lo, woy bukain pintunya." Teriak Kathrin yang terkunci didalam gudang, ia berusaha mendorong pintu namun hasilnya nihil.