Chapter 26

717 59 15
                                    

~~Enjoy~~

Gito yang mendengar pertanyaan Ollan barusan juga ikutan penasaran sekarang, apa maksud orang tersebut menyebut Sean sebagai saudara ipar itu.

Sean sekarang benar benar lelah, karena masalah ini saja belum selesai, malah Ollan bertanya pertanyaan yang seharusnya tak perlu dipertanyakan untuk sekarang, karena ada Gito disebelahnya.

"Gw juga penasaran maksud tu orang apa, jadi lo bisa jelasin Sean?" Tanya Gito, karena Gito yang sudah bertanya kini Sean tak bisa menunda nundanya lagi untuk memberitahukan kebenerannya.

"Tapi lo gak boleh nyerah buat dapetin adek gw ya, janji kagak?" Tanya balik Sean memastikan apakah Gito bisa berjanji terlebih dahulu.

"Gak perlu janji itu mah, orang udah pasti kok" Jawab Gito sambil tertawa namun juga merasa aneh karena perkataan Sean barusan.

Sean pun mulai menceritakan tentang keluarganya yang tak bisa lepas dari anak teman kakeknya karena hutang budi, lalu Kathrin sendiri yang menerima perjodohan ini karena tidak bisa menolak, jika ia menolak semua keluarganya akan terkena masalah, jadi mau tidak mau Kathrin menerimanya.

Setelah Kathrin mengalami kecelakaan yang mengakibatkannya hilang ingatan, ini merupakan kesempatan oleh keluarga Gabriel, karena bisa menunda perjodohan Kathrin, jadi setelah kecelakaan yang disebabkan oleh ayahnya Gito itu ternyata ada plus maupun minusnya.

"Jadi orang yang barusan tuh tunangannya Kathrin?" Tanya Ollan, Gito hanya bisa mematung setelah mendengar penjelasan Sean barusan.

"Bener Lan, gw juga awalnya kaget kenapa tu orang bisa disini, karena sebelumnya dia tuh tinggal di Ausie setelah Kathrin gaada kabar." Jawab Sean lalu menyandarkan punggungnya dikursi.

Kini mereka bertiga hanya terdiam setelah penjelasan Sean yang lumayan panjang, apalagi Gito ia sekarang benar benar bingung mengapa dulu Kathrin tak pernah bercerita tentang ini.

*
*

Dokter keluar dari ruangannya setelah selesai memeriksa Kathrin, Gracia dan yang lainnya langsung berdiri lalu menghampiri dokter tersebut.

"Jadi gimana dok kondisi Kathrin?" Tanya Gracia

"Kita bisa tenang karena nampaknya orang yang melakukan itu pada tubuh pasien tidak sampai sejauh yang kita kira." Jawab dokter

Mereka bertiga akhirnya bisa bernafas lega.

"Baik kalau begitu saya permisi, ohya pasien juga sudah sadar kalian bisa masuk tapi jangan terlalu berisik." Lanjut dokter tersebut.

"Terimakasih Dok." Ucap mereka berbarengan, kemudian dokter itu pergi dari hadapan mereka.

Ashel lebih dulu masuk daripada Gracia dan Feni karena sudah kelewat penasaran dengan kondisi Kathrin.

"Atinnn..." Lirih Ashel kemudian mendekati ranjang Kathrin lalu memeluknya.

"Iyaa Acell, aku gapapa kok." Balas Kathrin dengan berusaha membalas pelekannya Ashel.

"Gapapa gimana coba, aku takut ngeliat kamu babak belur gini, aku takut kalau harus kehilangan seseorang lagi tin." Ucap Ashel pelan sambil menangis dalam pelukannya.

"Cel kita udah janji gak bakal bahas soal dia." Ucap Kathrin sedikit tegas pada Ashel, kemudian mereka berdua melepaskan pelukannya.

KathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang