Chapter 24

710 72 10
                                    

~~Enjoy~~

Gito dan Matthew telah sampai dirumah sakit, tapi sebelum itu Gito menganti seragamnya karena penuh dengan banyak darah orang sebelumnya.

"Gimana dek, nomer berapa kamar Sean?" Tanya Gito yang baru keluar dari kamar mandi.

"Kamar VIP nomer 408." Jawab Matthew, kemudian memberikan tas Sean dan kunci motornya yang dari tadi ia bawa.

"Thanks dek, ohhiya kabarin Kak Gracia sama Kak Feni, buat interogasi si botak." Suruh Gito pada adiknya

"Oke gaada lagi bang? Kalau ga ada adek balik lagi ke markas, ohhiya tenang aja bang yang barusan anggota bayangan kok jadi gak perlu khawatir." Ucap Matthew kemudian Gito mengangguk dan Matthew pun pergi dari rumah sakit.

"Paling bisa diandelin emang." Ucap Gito sambil terus melihat punggung Matthew yang hampir tak terlihat. Setelah itu Gito pun mulai berjalan menuju ruangan rawat Sean.

Tok tok tok

Ceklek..

Dibalik pintu pun menampilkan Gito yang nampak sehat, Kathrin yang melihat Gito langsung berlari kearahnya dan langsung memeluknya.

(Ini hubungan masih belum jelas kenapa dua duanya suka nyosor ya heran banget author.)

"Kakak apa apaansih, mau sok keren apa, kalau kakak kenapa napa gimana coba." Ucap Kathrin sambil sesegukan dan memukul pelan dada Gito.

Gito terlihat canggung karena Sean dan tante Ve sedang menatap kearahnya, padahal yang sakit disini Sean kenapa Kathrin malah menangisi Gito yang masih sehat pikir mereka berdua.

"Aduhh iyaa Kath maaf maaf, cup cup cup gausah nangis lagi, kan akunya juga sehat sehat aja sekarang, tadi aku lama karena nyembunyiin motor Sean dulu sama motor aku setelah selesai aku langsung kesini kok." Ucap Gito memberikan penjelasan pada Kathrin.

"Beneran kak? Kakak gak lanjut berantem sama orang orang itu kan?" Tanya Kathrin memastikan, Gito hanya menggangukkan kepalanya.

Kemudian Kathrin melepaskan pelukannya, bukan main malunya karena dirinya tak sadar bahwa telah menangis dihadapan keluarganya.

"Gapapa kok Kath, aku gapapa." Ucap Sean sambil memegang dadanya.

"Lebay lo, gimana tulang rusuk lo, patah parah atau ringan?" Tanya Gito lalu mendekati ranjang Sean

"Syukurnya cuman patah ringan jadi gaperlu operasi." Jawab Sean kemudian mendudukan dirinya dikasur.

"Mah, Kath kok kalian bisa sampe dikejar kejar gitu barusan, gimana ceritanya?" Tanya Sean penasaran

"Biar aku mah yang cerita." Ucap Kathrin kemudian Veranda mempersilahkan Kathrin untuk bercerita.

"Awalnya tuh kak kita ke resto mamah, karena mamah perlu ketemu rekan bisnisnya." Ucap Kathrin

"Loh mah" Potong Sean karena sebelumnya melarang membawa Kathrin kemana mana pada ibunya.

"Kak, dengerin dulu." Potong Kathrin juga

"Terus aku lagi jalan jalan liatin resto, eh ada yang nabrak aku sampe jatoh, terus orang yang nabrak aku tuh ngasih kartu ini sama pinnya buat ganti rugi." Lanjut Kathrin kemudian mengeluarkan kartu hitam ekslusif dengan nama Mahardika di kartunya.

KathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang