06. Malu

1K 151 5
                                    

Warn: cerita ini hanya fiktif belaka, serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru harap bijak dalam membaca.

❀❀❀

Doy sendiri bingung, padahal hanya sebuah eskrim tapi gadis dihadapannya ini senangnya seperti dikasih emas batangan.

"Kenapa sih kak? Ada yang aneh ya sama muka gue?" Tanya Bella sambil menatap layar ponselnya hanya untuk berkaca.

Doy terkekeh, kemudian menggeleng "Nggak ada yang aneh, muka lo selalu cantik. Gue aja sampe heran sendiri." Ujar lelaki itu sambil menyendok eskrim, tapi tatapannya tertuju pada wajah Bella.

"Gombal nih ceritanya?" Tanya Bella sembari menyindir.

Doy mengangkat satu alisnya dan mengangguk tanpa ragu, "Ya, bisa dibilang begitu."

Keduanya pun tertawa kecil, hingga Bella tiba-tiba tersenyum dan memegang jemari Doy.

"K-kenapa?" Tanya Doy gugup, bayangkan saja ketika tangan kalian tiba-tiba digenggam oleh orang yang disukai, pasti gugupnya bukan main.

Bella tertawa kecil, "Lo gugup kak?"

"Nggak!! Siapa juga yang gugup." Bantah Doy sambil membenarkan letak kemejanya.

Lagi-lagi Bella tertawa atas tingkah kakak tingkatnya itu, "Iya gak gugup, cuma grogi dikit kan?"

"Bella!!"

"Hahahaha, iya kak. Janji deh gue gak ngeledek, btw makasih ya traktirannya." Ujar Bella tulus, jujur kedatangan Doy kali ini benar-benar membuatnya merasa bahagia kembali.

Doy tersenyum, kemudian lagi-lagi tangannya menepuk kecil pucuk kepala Bella seperti anak kecil "Gapapa, selama lo seneng gue juga ikut seneng."

Keduanya pun terlibat dalam obrolan kecil lagi, sampai tak sadar bahwa ada yang mengawasi mereka dari arah meja kasir.

"Hah, jadi dia udah punya cowok?" Gumamnya kecil sambil menyeruput kopi cup pesanannya.

❀❀❀

"One, two, three, four, five, six, seven, eight." Ucap Lia sembari menggerakkan badannya diikuti oleh anak dance yang lain.

"Nah, segini dulu deh buat kegiatan hari ini. Besok kita lanjut ke gerakan yang lain." Instruksi Lia, sambil tersenyum dan sedikit mengusap keringat yang ada di dahinya.

"Kak? Kalau gitu kita udah boleh pulang?" Tanya seorang gadis berambut sebahu yang berdiri dibelakang.

Lia mengangguk, "Boleh, Hati-hati ya!!" Kata gadis berponi itu pada anggota dance yang mulai berhamburan keluar ruangan.

Sementara Lia mulai membereskan laptop dan juga minum dulu sejenak. Baru saja meneguk habis satu botol, ponsel gadis itu sudah berdering menampilkan panggilan masuk dari Bella.

"Halo Bel? Kenapa lo?" Tanya Lia saat sudah mengangkat telponnya.

Terdengar nada lelah darisana, "Li, gue kan nitipin barang sama Una. Tapi, belum gue ambil di satpam."

Professor Galak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang