12. Mulai suka

1K 141 8
                                    

Warn: cerita di bawah hanya fiktif belaka serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru harap bijak dalam membaca.

❀❀❀

Awalnya pria itu seperti bermimpi. Tapi, melihat senyum mengembang yang cukup menawan membuatnya tersadar bahwa itu bukanlah mimpi.

Bella, si gadis pirang yang suka sekali telat sudah berdiri dihadapannya dengan beberapa lembar kertas ujian harian.

"Selamat pagi pak Jeffian!!" Sapa Bella dengan ramah serta gembira.

Jeffian mengangguk, "Selamat pagi."

Melihat respon Jeffian yang terbilang datar dan biasa-biasa saja, entah kenapa membuat Bella merasa kesal padahal ia sudah se-effort ini untuk bangun pagi dan mengerjakan tugas dari Jeffian.

"Kenapa?" Tanya Jeffian bingung, ketika matanya melihat wajah Bella yang tadinya ceria berubah 180° menjadi muram.

Bella yang ditanya seperti itupun kembali mengingat misinya. Ah, ia kan berjanji mendapatkan hati pak dosen dihadapannya ini.

"Gapapa, oh iya pak maaf banget baru bisa ngembaliin jaket bapak." Kata Bella seraya memberikan paperbag berisi jaket Jeffian yang pernah dipinjam waktu itu.

Jeffian menerimanya, namun tangannya kembali ditahan oleh Bella "Maaf Pak, tapi ini!!"

"Apa ini?" Tanya Jeffian bingung sambil memandang paperbag satu lagi yang disodorkan oleh gadis itu.

Bella tersenyum, "Bekel pak, saya buat lebih sandwich tuna jadi buat bapak aja ya!!"

Melihat senyum gadis itu, entah kenapa membuat hati Jeffian menghangat dan tanpa sadar ikut tersenyum sambil menerima pemberian Bella.

"Saya ambil, makasih ya."

"Iya Pak, sama-sama." Setelah berucap demikian, gadis itupun pamit untuk masuk ke kelas meninggalkan Jeffian.

Sementara Jeffian memandang dua paperbag ditangannya "Bella." Gumam pria itu, kemudian entah kenapa tertawa kecil.

❀❀❀

Memasuki jam istirahat, seperti biasa Bella akan berkumpul bersama teman-temannya jika tidak diberi tugas oleh Jeffian.

"Aduh, princess kita kok kayaknya kurusan?" Tanya Risa dengan menautkan dua tangannya dan disimpan dibawah dagu.

Bella mengernyit "Kurusan begimana? Perasaan gue makan mulu deh!!"

Una mengangguk "Betul! Semalem gue main ke rumah dia aja, beuhh kamarnya penuh sampah makanan."

"Lo emang semalem ke rumah dia?" Tanya Lia yang barusan duduk sambil menaruh pesanan teman-temannya.

"Iya dong!!"

"Dih!! Gak ngajak-ngajak." Risa merengut kesal, sementara Una mengangkat dua bahunya seolah-olah tak peduli.

Bella sih sudah biasa mendengar celotehan teman-temannya ini. Anggap saja angin lalu, yang penting dirinya tidak diganggu makan.

Professor Galak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang