32. Coffe shop

706 126 7
                                    

Warn: cerita di bawah ini hanya fiktif belaka, serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru. Harap bijak dalam membaca.

❀❀❀

Aroma kopi menguar membuat si gadis dengan rambut pirang itu tersenyum seraya menyesap sedikitnya minuman tersebut.

"Emang enak banget ya ngopi sendiri?"

Bella menoleh kemudian tersenyum manis mendapati seseorang yang ia kenal "Enak- enak aja."

"Harusnya lo jawab gak enak dong Bel, gue berasa gak dibutuhin banget kalo lo jawab gitu." Ujar Doy dengan raut yang dibuat-buat seolah sedih.

Gadis itu tertawa kecil, kemudian menepuk-nepuk kursi "Duduk kak, kita ngopi bareng."

Doy langsung saja mendaratkan bokongnya dihadapan gadis itu, memanggil pelayan dan memesan kopi sama seperti Bella.

"Jadi? Gimana keadaan lo?" Tanya Doy, kini atensinya ia alihkan pada Bella.

"Kayak yang kak Doy liat, gue baik-baik aja sekarang." Ucap gadis itu penuh semangat.

Doy terkekeh, kemudian mengangguk singkat "Iya, diliat dari pipinya juga udah mulai ngembang."

Sesaat Bella sempat melotot, namun kemudian ia tertawa begitu melihat reaksi Doy yang terbilang takut.

"Santai kak, gue cuma bercanda." Bella tertawa ringan, diikuti Doy.

❀❀❀

Jeffian hampir saja menyemburkan minumannya ketika melihat salah satu temannya mengirim sebuah foto. Ya, tepatnya bukan sekedar foto biasa melainkan sosok Bella yang sedang tertawa bersama dengan Doy.

"Kenapa kamu bisa ketawa selepas itu sih sama dia?!" Cibir Jeff seraya memandang ponselnya geram.

Dengan perasaan dongkol, pria itu kemudian mengetikkan sebuah pesan pada temannya untuk meminta alamat foto tersebut diambil.

Setelah dapat, pria itu langsung berdiri seraya berganti pakaian dengan terburu-buru. Ia takut jika Bella malah menjalin hubungan dengan Doy.

Dengan cepat, pria itu langsung melesatkan mobilnya ke alamat yang telah dikirim oleh temannya itu. Beruntung jalanan kota malam itu tak begitu ramai jadi Jeff tidak harus banyak memakan waktu dijalan.

Benar saja, tak butuh waktu kurang dari dua jam. Pria itu langsung memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju kearah coffeeshop yang tengah ditempati oleh Bella.

❀❀❀

"Wah, berarti kak Doy nanti lulus mau ambil kerja di perusahaan?"

Doy mengangguk sambil tersenyum "Iya, makanya sekarang lagi banyak-banyakin pengalaman."

Bella mengangguk-anggukan kepala, tepat saat itu pelayan datang membawa dua dessert sehingga membuat Bella mengangkat satu alisnya pada Doy.

"Makasih mba." Ucap Doy,

Pelayan tersebut tersenyum kemudian pergi, barulah Bella berdehem "Ini kak Doy yang pesen?"

"Hm, makan gih! Jangan cuma minum kopi doang."

Bella tersenyum "Lain kali kalo mesen itu bilang!!" Ujarnya, kemudian tangannya beralih mengambil garpu.

Professor Galak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang