10. Sakit

1K 148 9
                                    

Warn: cerita di bawah hanya fiktif belaka serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru harap bijak dalam membaca.

❀❀❀

Siang ini rasanya sangat membosankan bagi Lia, karena karibnya yang satu itu tidak bisa hadir di jam mata kuliah.

"Bella kemana Li?" Bisik Zea dari arah belakang.

Lia menoleh ke belakang "Sakit, kemarin dia keujanan jadi demam deh." Ungkap Lia dengan nada kecewa, maklum gada biang gosip soalnya.

Zea pun terdengar menghela nafas, habisnya sosok gadis berambut pirang itu adalah karib dalam menggibah bersama dengan Lia.

"Terus lo mau nengok gak hari ini?" Tanya gadis manis tersebut.

Tentu saja Lia mengangguk "Iya, sama Risa Una palingan. Lo mau ikut gak?"

Zea tercengir kemudian menggeleng, "Hari ini gue ada jadwal konsul sama dokternya cici." Balas gadis itu, omong-omong cici adalah nama kucing peliharaan Zea.

"Oh gitu, yaudah nanti gue titipin salam lo aja ke dia."

"Eh, sekalian nih kasih ini." Zea memberikan sebuah paperbag kecil pada Lia.

Lia pun mengambilnya dan tersenyum, "Guenya?"

"Lo gak sakit." Tukas Zea yang kemudian mulai fokus membaca novel kembali.

❀❀❀

"Hatchii,,,hatchii,,"

Gadis pirang itu terus bersin dan dengan cepat pula ia mengelap hidungnya dengan tisu.

Hari ini dirinya sedang demam akibat kehujanan waktu pergi ke supermarket. Hanya demi membeli cemilan kesukaan, memang kalau dipikir-pikir Bella menyesal sekarang.

Gadis itu menoleh sebentar kearah pintu kamar saat ada suara kunci terbuka dan benar saja ibunya datang dengan membawa bak kecil berisi air hangat dan juga handuk.

"Lap dulu badan kamu ya." Andin kemudian menaruh bak tersebut diatas nakas, dan mulai membantu Bella agar duduk.

Sementara badannya tengah di lap, gadis itu terus menerus bersin hingga membuat hidungnya memerah.

"Udah nih, bentar mamah bikinin teh dulu biar kamar kamu nanti bi ijah yang ngurus." Ucap Andin sambil mengelus lembut wajah putri semata wayangnya itu. Sebelum pergi keluar dan melakukan apa yang tadi ia ucapkan.

Bella kemudian kembali merebahkan diri diatas kasur, karena bosan gadis itu kemudian mengambil ponselnya dan melihat chat-chat yang masuk.

Hanya ada beberapa chat yang masuk dalam ponselnya, diurutan pertama ada chat grup gengnya yang memiliki notif pesan lebih dari 20.

Dan yang kedua ada notif pesan dari kakak tingkatnya yaitu Doy, hanya terdiri dari 5 pesan yang menanyakan keberadaannya.

Untuk yang terakhir notif pesan dari Jeffian, yang isinya bukan menanyakan kabar melainkan menyuruh gadis itu untuk membantu mengevaluasi nilai.

Professor Galak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang