35. Kembali Dekat

558 105 16
                                    

Warn: cerita di bawah ini hanya fiktif belaka serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru harap bijak dalam membaca.

❀❀❀

Sudah lebih dari seminggu, baik Jeffian maupun Bella kini keduanya tak lagi berselisih. Justru mulai dekat kembali seperti dulu.

Seperti saat ini, keduanya tengah menikmati roti lapis isi yang dibawa langsung oleh Jeffian di kafe samping kampus.

Meskipun banyak mahasiswa/I yang melihat keduanya, mereka justru mengabaikan hal tersebut. Walau ada beberapa yang kenal dengan Bella ataupun Jeffian.

"Pak, gak malu jalan sama saya?"

Jeffian terkekeh sembari menggeleng "Nggak, justru saya seneng bisa jalan lagi sama kamu."

Belle mengulum senyum setipis mungkin, apa ini saatnya ia mulai memaafkan Jeffian dan kembali membuka hatinya untuk pria itu?

Hatinya masih bimbang, tapi perlakuan Jeffian selama ini memang tidak main-main tulusnya. Bahkan, sebulan yang lalu pria itu sampai kehujanan demi memayungi dirinya.

"Kenapa diem Bell?" Tanya Jeffian, begitu melihat keterdiaman Bella secara mendadak.

"Saya mikir, apa saya maafin bapak aja ya?" Tanya Bella pelan.

Jeffian tersenyum tipis, tangannya terulur untuk mengusap rambut keemasan itu pelan "Terserah kamu, tapi saya cuma minta satu hal. Seandainya gak kamu maafin pun, ijinin saya untuk tetap bisa deket sama kamu sebagai temen yang bisa diandalkan".

Bella terpaku, gadis itu menggigit bibirnya kecil. Bagaimana bisa ia setega itu tidak memaafkan Jeffian yang sangat terlihat tulus.

"Gimana?"

Gadis itu menghela nafas "Saya maafin bapak, makasih karena selalu jadi orang yang bisa saya andalin."

Meskipun Bella berkata begitu, Jeffian tak lagi bisa menahan senyumnya yang lebar menampilkan deretan gigi dan lesung pipi yang kelihatan manis sekaligus tampan.

"Kamu serius kan?"

Bella mengangguk yakin "Iya,"

Kelepasan, setelah Bella berkata begitu Jeffian tak segan-segan mengecup pucuk rambut gadis itu. Saking senangnya bahkan ia merasa bodoamat dengan segala tatapan yang menatap kearahnya.

Wajah Bella memerah, ia malu sekaligus senang saat Jeffian mengecupnya seperti itu. Perutnya terasa keram dan dadanya seperti dimasuki ribuan kupu-kupu.

"Kok s-saya dicium?" Tanya Bella gugup.

Jeffian menatap wajah gadis itu dari dekat sembari tersenyum "That's it, kalo kamu udah maafin saya. Berarti kesempatan buat milikin kamu udah gak kadaluwarsa lagi kan?"

"Hah?! Kadaluwarsa?! Emangnya saya makanan basi?!!"

Jeffian terkekeh, tangannya kini membelai pipi yang tampak tembam itu "Kamu bukan makanan basi bell, tapi kamu itu kayak nikotin yang berhasil bikin saya ketagihan".

❀❀❀

"Lo kenapa sih anjir?!! Dari tadi gebukin bantal mulu" Risa berujar sembari keheranan, masalahnya Bella itu dari sehabis pulang kuliah langsung seluncur diatas kasur dan mukulin bantal.

Professor Galak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang