13. Ngajak jalan

768 125 4
                                    

Warn: cerita di bawah ini hanya fiktif belaka, serta adanya tindakan atau kata-kata yang seharusnya tidak ditiru. Harap bijak dalam membaca.

❀❀❀

Suara detik jarum jam terus berbunyi, manakala sang lelaki masih tetap fokus mengoreksi jawaban-jawaban mahasiswa. Tinggal tiga kertas lagi yang perlu Jeffian koreksi, tapi rasa malasnya malah datang menghampiri.

Dengan malas pria itu malah membiarkan kertas ulangan itu tergeletak tanpa harus dinilai. Pandangannya lalu beralih pada ponselnya yang tergeletak diatas meja.

"Telpon atau nggak ya?" Gumam Jeffian sembari memegang ponselnya.

Lama ia berpikir, tapi tak kunjung mendapat jawaban dan malah berakhir menelpon asistennya. Yah, siapalagi jika bukan Bella.

Cukup lama sampai telpon itu benar-benar diangkat oleh si gadis pirang, pikir Jeffian mungkin Bella sudah tidur atau mengerjakan hal lain.

"Kenapa gue jadi nelpon dia?!!" Gerutu Jeffian yang hendak mematikan ponselnya, namun baru saja ingin mematikan justru telponnya malah diangkat.

"Halo pak? Kenapa?"

Mendengar suara itu, Jeffian jadi kelabakan sendiri. Benar juga, untuk apa ia menelpon asistennya itu?

"Pak? Halo??" Lagi Bella bertanya dari balik telpon, karena suara Jeffian belum keluar.

Akhirnya dengan santai Jeffian berdehem "Kamu sibuk?" Tanya pria itu random.

Sedangkan Bella mengernyit heran, tumben sekali dosennya itu bertanya mengenai aktivitas dirinya "Nggak pak, emang kenapa?"

Ah sial, rutuk Jeffian dalam hati. Ia jadi bingung sendiri ingin bicara apa. Tapi, namanya juga Jeffian ia harus memikirkan jawaban yang tepat.

"Bantuin saya buat laporan malam ini, tapi kalau kamu gama-"

"Mau pak!!" pekik Bella yang membuat Jeffian harus menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Kamu yakin?"

"Iya pak."

Jeffian tersenyum tipis, untungnya Bella tidak bisa melihat itu "Yaudah, nanti saya jemput kamu."

Panggilan pun ia putuskan, pria itu bahkan masih tersenyum memandang ponselnya.

❀❀❀

"Mau kemana lo?" Tanya Risa yang barusan datang membawa sebuah bungkus makanan.

Bella tersenyum bangga "Ketemu pak dosen, katanya mau ngerjain laporan."

Mendengar itu membuat alis Risa tertaut bingung "Lo yakin? Jam segini?"

"Iya, lagian pak Jeff tadi nawarin gue dan gue otomatis langsung terima lha!!" Ungkap Bella yang kini sedang memoles bedak.

Risa menghela napas pasrah, lagian ia juga tak bisa berbuat apa-apa "Terserah deh, tapi kalau ada apa-apa lo telpon gue!!"

Professor Galak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang