25. Break up

1K 146 33
                                    

Warn: Cerita dibawah ini hanya fiktif belaka, serta adanya tindakan dan kata-kata yang seharusnya tidak ditiru. Harap bijak dalam membaca.

❀❀❀

"Jawab saya Bella!!"

Bella terkejut, namun matanya menatap tajam pria itu "Apa yang harus saya jawab?" Tanyanya lirih.

Jeffian terdiam, kemudian tertawa kecil sembari mengusap wajahnya kasar "Jawab kenapa kamu bisa pegangan tangan sama cowok itu?!!"

"Sshh,,, sakit." Bella meringis saat tangan Jeffian meremas terlalu keras bahunya.

Sadar akan kekasihnya yang kesakitan, pria itu lantas langsung melepas cengkraman tangannya "Maaf, tapi apa kamu bisa jelasin kejadian tadi."

Bella menangis, menatap tajam Jeffian "Kenapa sih kamu selalu curiga sama aku!! Aku gak sejahat itu buat main dibelakang kamu!!"

"Ya terus itu tadi apa?"

Bella tersenyum miris, mengacak rambut pirangnya "Kamu salah paham Jeff!! Doy itu cuma mau ngasih salam perpisahan."

"Tapi gak harus pegangan tangan juga kan?!!" Kini intonasi Jeffian kembali meninggi, membuat Bella harus mundur beberapa langkah kecil.

"Iya, dia emang pegang tangan aku. Itupun setelah aku tau dia ngungkapin perasaannya sama aku."

Mendengar itu rahang Jeffian mengeras, benar-benar kesal dengan pernyataan yang dilontarkan kekasihnya.

"Terus apa? Kamu terima kan perasaan cowok itu?!!" Tuduh Jeffian karena terbawa emosi.

Untungnya ruangan pria itu beda sendiri, serta kedap suara sehingga teriakan keduanya tidak terdengar keluar.

Bella menghela napas kasar, menatap Jeffian dengan tatapan teramat kecewa. Bisa-bisanya pria ini menuding sesuatu yang padahal sama sekali tidak benar, pun pria itu sepertinya tidak mencari tau dulu.

"Pak, saya rasa hubungan kita udah gak sehat. Pak Jeffian nuduh saya seakan-akan saya emang semurahan itukah buat nerima ajakan cowok lain? Sementara bapak berduaan sama yang katanya bapak sebut sahabat."

"Jangan bahas Jisya, dia gak ada sangkut pautnya sama ini!!"

"Ada!!" Bella akhirnya meninggikan suaranya, ia kesal karena Jeffian selalu membela Jisya yang katanya sahabat atau apalah itu. Ia tak peduli juga.

"Bapak sadar gak sih? Semenjak sahabat bapak dateng kita udah gak lagi sama kayak dulu!! Dia selalu cari cara buat deketin bapak dengan embel-embel sahabat!!" Ujar Bella dengan dada yang bergemuruh hebat, sungguh ia ingin mengungkapkan kekesalan yang terpendam selama ini.

"Kamu jangan salah paham, dia itu-"

Tiba-tiba Bella tertawa keras, hingga akhirnya ia berteriak sambil mengacak rambutnya "Terus aja belain, saya udah muak sama bapak. Kalau bapak emang masih belum paham sama apa yang terjadi, mending kita break dulu."

Sebelum berlalu, Jeffian kembali menahan lengan Bella erat "Kamu mau kemana? Kita belum selesai."

"Saya capek pak, sekeras apapun saya jelasin. Pak Jeffian cuma akan nyangkal itu semua." Setelah berucap, Bella melepas paksa cekalan tangan Jeffian dan memilih pergi dari sana.

Sementara itu Jeffian terdiam, tak mengejar kekasihnya justru hanya melihat kepergian gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

❀❀❀

Professor Galak ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang