2. Agatha Kayshafa

73K 3.9K 91
                                    

Theodore melirik pergelangan tangannya melihat jam yang sekarang pukul 11 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Theodore melirik pergelangan tangannya melihat jam yang sekarang pukul 11 malam.

"Balapan kali ini taruhannya mobil lo. Kalo gue kalah, lo bisa ambil cewe gue." ucap Samuel.

"Nggak impas. Mobil gue lebih mahal ketimbang cewe lo." balas Theodore bergegas masuk dalam mobilnya.

Itulah janji yang Samuel buat dengan Theodore.

✿✿✿

Agatha Kayshafa, siswi kelas 10 Branvile High School. Perempuan yang kehidupannya biasa-biasa saja. Bukan primadona sekolah ataupun queen school. Hanya memiliki sedikit teman. Sehabis sekolah, Agatha akan tidur siang atau pergi ke toko buku. Meski begitu ia tidak pernah keluar dari peringkat 3 besar. Dibanding menjadi primadona sekolah. Agatha lebih suka menjadi pribadi yang sederhana.

Seminggu setelah kejadian taruhan itu, Samuel di kirim keluarga keluar Negeri, karena Agatha yang melaporkan aksi gila sepupunya itu.

Di sinilah, Agatha. Perpustakaan sekolah. Bukan untuk belajar melainkan tidur.

"Agatha!!"

Agatha yang namanya diteriakan sontak langsung bangkit dari tidurnya.

Ketahuan gue!

"Kebiasaan! Tidur di perpustakaan. Ini masih jam pelajaran. Kamu kedapatan membolos. Guru berkacata mata itu berkacak pinggang.

"Maaf Bu, saya nggak sengaja ketiduran."

Alasan lagi, Agatha bukan sekali dua kali kedapatan tidur di perpustakaan. "Sekarang pilih, mau bantuin angkat barang di lantai 3 atau beresin gudang belakang."

What!

Sungguh tidak ada pilihan yang bagus menurutnya.

Lantai 3, kelas untuk anak kelas 12. Gudang belakang terkenal angker dan jadi tempat bagi siswa nakal untuk merokok dan melakukan bully.

Apa boleh buat!

"Bantuin angkat barang di lantai 3 aja, Bu." ucapnya pasrah.

"Sana bantuin sekarang!"

"Baik Bu, permisi."

Agatha menaiki tangga menuju lantai 3, untuk pertama kalinya Agatha menginjakkan kakinya di sana. Karena di lantai 3 hanya ada kelas untuk siswa kelas 12. Agatha tidak punya urusan untuk naik ke lantai tiga.

Agatha melirik ke arah koridor kirinya, terdapat satu perempuan yang mengangkat barang-barang. Agatha lantas mendekat.

"Lo di hukum juga?" tanya seorang perempuan dengan name tag 'Fayza Catharine'.

Agatha mengangguk.

"Yang ini kita angkat bareng aja, soalnya berat."

Say My NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang