9. Study Date

50.4K 2.6K 35
                                    

Astaga!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaga!!!

Sepanjang hidup baru kali ini Agatha mendapat nilai sangat rendah. Ia mendapat 70 untuk ulangan harian pada pelajaran Matematika.

Agatha malu pada dirinya sendiri, tangannya meremas kertas itu sampai tidak berbentuk. Bahkan ia tak sadar jika sedari tadi Salsha sudah menariknya menuju kantin.

"AGATHA!" Agatha langsung melirik Salsha.

"Kesambet setan lo melamun mulu."

"Jangan di mention, nanti mereka notice." ucap Agatha yang mulai bergidik ngeri.

"Lagian lo, matematika dapat kecil aja kayak seakan dunia runtuh aja."

"My dream to get into Yale University."

Salsha menghela nafas. "Berarti lo harus cari tutor." ucapnya. "Belajar sama Kak Theo aja, tuh orang jenius gila, sebelas dua belas otaknya kayak Isaac Newton." ucap Salsha, yang mungkin sedikit berlebihan. Namun tak di pungkiri Pradeepa Theodore Tjokromodikoro merupakan anak dari konglomerat yang memang di didik untuk meneruskan bisnis keluarga.

"Serius lo?"

"Iya, sekalian lo bisa tepe-tepe sama Kak Theo. Kayaknya dia udah naksir berat sama lo." ucap Salsha yang sering melihat Theo menempeli temannya ini.

"Ngapain? Nggak deh, gila aja! Yang ada gue di hajar sama fansnya."

"Coba aja."

Agatha akan memikirkan itu nanti, perutnya sudah minta di isi sekarang.

✿✿✿

Sesuai perkataan Salsha tadi, kini Agatha sudah berada di depan kelas Theo berniat untuk belajar bersama laki-laki itu. Baik kelasnya maupun kelas Theo sama-sama jam kosong karena para guru sedang mengadakan rapat untuk beberapa jam ke depan.

Agatha ragu untuk sekedar membuka pintu kelas Theo. Ia menyandarkan tubuhnya di dinding sebelah pintu.

"Telfon aja deh." gumamnya.

Hendak menelfon, Agatha malah dikagetkan seorang laki-laki yang menepuk bahunya.

"Agatha?" panggilnya.

Agatha melihat orang yang memanggilnya, ia cukup kenal dengan laki-laki ini, dia salah satu teman Theo, yang bernama Hugo.

"Mau ketemu Theo?" tanyanya. Yang tanpa mendengar jawaban Agatha langsung masuk membuka pintu.

"Theodore. Di cariin cewek lo. Tuh udah di depan." ucap Hugo cukup keras, berjalan santai ke meja Theo.

Theo lantas melirik pintu dengan Agatha yang hanya menyembulkan kepalanya.

Menggemaskan.

"Koreksi, gue nggak punya cewek." balas Theo bangkit. "Istri gue." lanjutnya kemudian keluar kelas.

Say My NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang