Agatha Kayshafa.
Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu.
Pradeepa Theodore.
Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Libur semester telah tiba, Agatha memutuskan untuk mengunjungi Oma-nya dari almarhum Ayah.
Salsha dan Fayza yang mendengar kabar tersebut langsung meminta Agatha mengajaknya.
Dengan bantuan google maps ketiganya berangkat menggunakan mobil Fayza. Sebuah mobil mewah yang saat ini tidak berpihak di jalanan bebatuan. Mobil Mercedes-Benz SL63 itu tidak dapat maju maupun mundur karena tersangkut bebatuan.
"Udah gue bilang jalanan ke rumah Oma emang terjal." Agatha bersiap menelfon sang Oma untuk meminta bantuan.
"Terus gimana? Masih jauh rumah Oma lo?"
"Lumayan deket sih, gue hubungin dulu."
"Tapi udaranya sejuk, jalan aja nggak sih?"
"Boleh tuh, yuk."
Agatha, Salsha dan Fayza mengambil beberapa barang berharga yang akan di bawa. Meninggalkan koper dan keperluan lainnya di dalam. Tidak ada keraguan bagi Fayza untuk meninggalkan mobilnya itu.
TINN...
"Agatha?"
Agatha dan kedua temannya sontak berhenti dan berbalik untuk melihat siapa yang baru saja memanggilnya.
"Kak Biruuu!!!"
Biru keluar dari mobil SUV-nya dan menghampiri Agatha. "Welcome ya, itu mobil kalian?" tanya Biru.
"Iya nggak bisa jalan. Nyangkut."
Biru hanya menggelengkan kepalanya, permasalahan ketika orang kota ke sebuah desa ya itu. Tidak mempersiapkan mobil sesuai dengan medan jalan.
Mereka akhirnya mendapat tumpangan agar lebih cepat menuju rumah Oma.
Sampai di pekarangan rumah Oma. Fayza menatap luar biasa melihat rumah sang Oma.
"Nih rumah Oma lo kayak kerajaan!" Fayza menolehkan kepalanya.
Mungkin rumah sang Oma paling megah di Desa ini. Apa pantas rumah semegah ini berada di sebuah Desa?
"Gokil sih keluarga lo, kerja apa sih?"
Agatha hanya mengedikkan bahu acuh. Sang Oma memang memiliki beberapa perusahaan di Ibu Kota yang masih di urus sendiri di bantu oleh menantu pertamanya, Joseph, Kakak ipar dari Ayah Agatha.
"Eh, kunci mobilnya mana? Biar langsung gue urus."
Fayza menyerahkan kunci mobilnya pada Biru. "Thanks, ya Kak, ngerepotin."