Setelah diajarkan cara menggunakan mesin kasir oleh Anak OSIS yang biasanya bertugas sebagai penjaga kasir kini Agatha di beri tugas menjadi Kasir hanya untuk 2 jam kedepan. Sedangkan Theo di beri tugas hanya mengantar pesanan.
Seperti dugaan Salsha, Cafe yang biasanya sepi kini mendadak ramai. Bahkan hingga antrian panjang terlihat di depan Cafe. Tak lain tak bukan karena adanya Agatha dan Theo.
Di posisinya Theo malah kesal lantaran di sibukkan dengan urusan mengantar pesanan. Niatnya ikut adalah agar bisa berduaan dengan Agatha dan menggodanya. Theo segera melempar nampannya pada salah satu anggota OSIS yang ikut bertugas hari ini.
"Mana cewek gue?" tanya Theo pada Salsha yang tengah membuat latte art.
"Udah pulang." jawabnya pelan, ia tengah fokus pada latte artnya.
"Ckk!!!" Theo segera keluar Cafe.
Salsha tidak mempermasalahkan perginya Agatha dan Theo karena target mereka sudah lebih dari cukup, untuk hari ini pendapatan mereka sunggu fantastis 10x lipat lebih dari biasanya. Theo effect.
Mendapati Agatha yang sedang berdiri di halte sembari meminum jus dari Cafe Flory Falls. Theo melangkahkan kakinya menuju Agatha, hingga ujung mata Theo menangkap pergerakan dimana sebuah mobil mewah melaju kencang ke arah Agatha yang sepertinya belum sadar dengan hal tersebut. Langkah kecilnya berubah menjadi sebuah langkah lebar dan cepat, Theo berlari. Ditariknya Agatha sebelum mobil itu menghantam tubuhnya.
"Agatha!"
Theo dan Agatha terguling-guling karena menghindari hantaman mobil mewah yang jika dilihat dari dekat sebuah lamborghini aventador roadster. Theo mengingat plat mobil tersebut. Menatap tajam si pengendara yang sengaja ingin mencelakai gadisnya.
Masih dengan posisi terjatuh, Agatha yang menimpa Theo. Meski begitu namun nampaknya Agatha yang cukup terluka, lututnya berdarah karena menghantam kaca Halte, dan kakinya terkilir.
Insiden tersebut tentu saja di saksikan banyak pasang mata, mengingat di mana mereka saat ini merupakan salah satu tempat yang memang selalu ramai lalu-lalang orang.
Tersadar dari keterkejutannya, Agatha segera terduduk, begitu juga dengan Theo. "Agatha, you okay?"
Agatha mengangguk pelan. Ia melirik Theo yang berada di depannya. Nafas Agatha memburu disusul dengan matanya yang memerah dan berkaca-kaca, bibir bawahnya sudah bergetar.
Theo yang paham, Agatha akan segera menangis langsung menggendongnya. Agatha menyembunyikan wajahnya di dada Theo. Bahu Agatha bergetar menandakan ia tengah menangis. Menangis tanpa suara.
Dengan hati-hati Theo mendudukkan Agatha di dalam mobilnya. Theo menyusul duduk di kursi kemudinya. Diraih tangan Agatha dan mengelusnya pelan. Menatap netra mata Agatha.
Runtuh sudah pertahanan diri Agatha untuk tidak menangis.
Agatha menangis tersedu-sedu, tanpa sadar Theo membawa Agatha untuk duduk di pangkuannya. Mengusap punggung gadis itu dengan sangat lembut. Agatha hanya menyembunyikan wajahnya di bahu Theo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name
Teen FictionAgatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore. Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukka...