Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rated : m/18+
Pair: sasunaru /bxb
......
Summary: . "Lucu 'kan? Lihat, rambutnya kuning sepertiku. Kulitnya masih merah, pipinya tembem kayak bakpao, hahaha… aku jadi ingin punya bayi." Naruto tertawa tanpa menyadari pandangan Sasuke padanya (◍•ᴗ•◍)
......
XxxxxxxxX
......Langit tampak warna-warni terkena bias cahaya matahari senja. Dan perlahan warna itu hilang berganti dengan warna kelam dengan taburan bintang-bintang terang yang berkelap-kelip seakan silau dengan cahaya bulan yang terlihat lebih terang. Tapi itu hanya sebentar karena muncul awan berwarna kelabu pekat yang tak tampak akibat hitamnya langit malam. Kilat tampak membelah gelapnya malam diikuti dengan bunyi guntur yang kuat menghilangkan kesunyian yang terjadi pada malam hari.
Rintik-rintik hujan mulai turun mengenai bumi membentuk percikan kecil di bumi. Belum, belum deras. Masih ada beberapa orang yang berani keluar rumah dengan tujuan memanggil anak-anaknya untuk pulang ke rumah, dari rumah tetangganya.
Di salah satu apartemen mewah di Konoha, dua pemuda terlihat santai menonton acara televisi. Yang satu berambut kuning jabrik dengan kulit berwarna karamel dan mempunyai bola mata biru terang seperti langit pagi hari yang ceria. Ia baru saja masuk universitas ternama di kota itu tahun ini. Sedangkan pria yang satunya, yang menyamankan dirinya di pangkuan pemuda berambut pirang itu adalah pemuda yang sudah 3 tahun kuliah di universitas yang sama. Ia berambut hitam kelam, bahkan bisa terlihat lebih kelam dari warna langit malam, tetapi mempunyai kulit yang halus lembut serta pucat. Sangat kontras dengan warna rambut, serta bola matanya yang juga gelap. Nama mereka masing-masing adalah Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke.
Naruto tampak girang mendapat kesempatan bermain-main dengan rambut halus Sasuke yang tak mempan dengan gravitasi bumi. Bagaimana bisa, rambut sehalus itu? Entahlah.
Sementara Sasuke, ia berpura-pura menonton acara di televisi itu namun pikirannya terbang kemana-mana. Nanti kita akan segera tahu apa yang dipikirkannya.
"Teme, masa kau belum lapar sih?"
"Hn,"
"Nah, itu kau lapar. Ayo kita segera beli makanan sebelum hujan makin deras!"
"Hn? Siapa yang bilang 'iya'?"
Naruto terlihat bingung sambil memandangi pipi sebelah kiri Sasuke karena hanya itu yang terlihat oleh matanya selain rambut dari kepala Sasuke, "Tapi 'kan tadi kau bilang 'hn' Teme?"
"So?"
"Bukankah itu artinya 'iya'?"
Sasuke mengangkat kepalanya sambil menggeleng, "dasar Dobe, 'hn'-ku bisa diartikan hanya oleh pikiranku saja."
"Yaudah, kalau begitu ayo kita beli makanan. Terserah kau lapar atau tidak yang penting aku! Aku belum mau meninggalkan dunia ini karena belum seluruhnya kujelajahi!" Naruto merengek-rengek sambil menggoyang-goyangkan lengan pemuda yang sudah menjadi kekasihnya selama 2 tahun.
Sasuke tersenyum, "kau bisa memberi aku apa kalau aku belikan kau makanan?"
"Apapun yang kau minta."
Sasuke terlihat berpikir. Sebenarnya sedari tadi ia menahan tawanya mendengar perut Naruto yang berbunyi. Akhirnya, "apapun?" kali ini wajahnya terlihat mesum.
Naruto mempunyai firasat buruk hanya dengan raut wajah Sasuke yang seperti ini. Tapi cacing di perutnya terus berontak, dan ia tidak mau kena mag, penyakit yang akan menetap di tubuh seumur hidup. Dengan terpaksa akhirnya ia mengangguk lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
sasunaru ( one-shot)
Randomjadi ini cerita one-shot sasunaru rated: T dan M Jdi yg masih dibawah umur, disarankan tidak usah membaca, soalnya ada cerita yg mengandung 18+ yg suka silahkan klik dan baca, yg ga suka silahkan pergi, karna ini mengandung bxb pair: sasunaru bxb