Disclaimer : Naruto (c) Masashi Kishimoto
Pair : sasunaru
Rated : T/15+
Happy reading......
XxxxxxxxX
"Baiklah, Anak-anak. Ini hasil ujian minggu lalu," Kakashi-sensei berujar dari balik masker yang menutup setengah dari wajahnya itu.Suara riuh memenuhi ruang kelas 2-B. Sebagian siswa terlihat tak sabar menanti kertas jawaban mereka dan sebagian lainnya terlihat resah. Dan salah satu orang dari kelompok kedua tadi adalah, Uzumaki Naruto.
Begitu kalimat Kakashi-sensei diperdengarkan tadi, seketika kepalanya terdongak kaget dari acara menggambar-tidak-jelas-nya.
Bagaimana dia bisa lupa sama sekali ulangan matematika minggu lalunya itu. Saat ia hanya bisa mengerjakan lima dari sepuluh soal yang bahkan ia ragu akan kebenarannya.'Pasti remidi lagi,' keluhnya dalam hati sambil memperhatikan Kakashi-sensei yang mulai mengeluarkan setumpuk lembaran kertas dari tas mengajarnya.
"Baiklah! Akan kusebutkan siapa yang dapat nilai tertinggi," Kakashi-sensei mencari nilai yang dimaksud dalam tumpukan yang digenggamnya. "Aha! Nilai tertinggi, 10 tentu saja."
Semua anak-anak terlihat antusias mendengarnya –err...mungkin tidak semuanya— hingga kepala mereka sedikit maju untuk menegaskan efek tegang yang ada.
"Nara dan Uchiha. Seperti biasa," Kakashi-sensei tersenyum.
Suara riuh itu terdengar lagi. Kali ini didominasi oleh kekecewaan karena ternyata memang tak ada yang bisa menyamai kejeniusan mereka berdua. Sementara sisanya, terutama anak-anak perempuan, ber-wahh ria sambil menatap penuh kagum ke satu kursi yang diduduki pemuda bertampang dingin dan tak ramah.
"Ahh, Nara tidur lagi ya?" kata Kakashi-sensei tanpa sedikitpun emosi sambil menelengkan kepala untuk melihat kursi anak laki-laki berambut nanas yang kini sedang menempelkan kepalanya ke meja. Tidur pulas. "Ya sudah, kubagikan saja kertas jawaban kalian."
Berbagai ekspresi muncul setiap kali anak yang dipanggil menerima kertas jawabannya dari tangan Kakashi-sensei. Senyum, tawa, heran –bagi mereka yang dapat nilai lebih dari pada yang dibayangkan—, syok –bagi mereka yang nilainya kelewat parah dari dugaan—, dan sebagainya.
Satu helaan napas sebelum Kakashi-sensei memanggil sebuah nama."Uzumaki Naruto."
Yang dipanggil hanya bisa bangkit dengan gontai dari kursi. Ia maju perlahan ke meja guru.
"Sedikit kemajuan, tapi tetap di bawah rata-rata," Kakashi-sensei menyerahkan kertas ujian pada empunya. "Aku yakin kau bisa lebih baik dari ini asal kau mau belajar dengan sungguh-sungguh."
Naruto hanya mengangguk sambil terus menunduk dan melipat kertas jawabannya jadi dua.
"Baiklah, kau bisa kembali ke kursimu," kata Kakashi sabar sementara yang diajak bicara kembali dengan gontai melangkah ke kursinya. "Sisanya ini adalah yang nilainya di bawah 4 ya?"
Prosesi pembagian kertas jawaban itu kembali dilanjutkan. Sementara Naruto yang dalam perjalanan menuju kursinya itu tanpa sengaja melewati kursi yang diduduki oleh seorang anak laki-laki bermata onyx yang tengah memberikan seringaian penuh kemenangan padanya.
"Apa kau lihat-lihat?" tantang Naruto.
"Remidi lagi, eh?" si mata onyx mengejek.
"Memangnya kenapa? Jangan hanya karena kau bisa dapat nilai 10 lantas kau bangga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
sasunaru ( one-shot)
Randomjadi ini cerita one-shot sasunaru rated: T dan M Jdi yg masih dibawah umur, disarankan tidak usah membaca, soalnya ada cerita yg mengandung 18+ yg suka silahkan klik dan baca, yg ga suka silahkan pergi, karna ini mengandung bxb pair: sasunaru bxb