Disclaimer : Masashi KishimotoRated : T/15+
Pairing : SasuNaru
.
.
Oh iya ini disclaimer aja ya, klo chapter kali ini adalah Sequel dari 'Search For Someone', klo kalian udah lupa, kalian bisa baca lgi di chapter 7, yg belum, bisa lanjut baca.
Jujur aja sih, sebenarnya ga mau bikin sequel kaya gini, tpi berhubung udah ada di draft jdi yaudah deh, aku publish aja, meskipun ini jatuhnya jdi two shot sih, tpi yaudah lah ya
Ok, enjoy guys........ Happy reading........
.
XxxxxxxxX
."Naruto, ayo makan, masakannya sudah siap!"
Kriuk-kriuk-
Bagaikan angin lalu, kedua tangan sang Uzumaki masih bergerak mengambil sebungkus keripik yang sejak tadi melekat di hadapannya. Pandangan Saphirenya tertuju entah fokus pada film lucu di depannya atau pikirannya yang melayang pergi. Remah-remah keripik yang jatuh mengotori pangkuan dan sofa tidak ia hiraukan.
Panggilan berulang-ulang dari sang Ibu sukses membuat wanita di dapur tadi mengerutkan keningnya heran. Itu anak tumben tidak merespon panggilannya. Biasanya kata 'makanan' sudah cukup membuat Naruto bangkit dan lari menemuinya.
Tapi sekarang-
Tanda-tanda putranya beranjak dari sofa saja tidak ada. Kushina langsung saja melangkahkan kakinya keluar dari dapur. Melihat kondisi putranya, siapa tahu anak itu pingsan di sana lagi."Naruto! Kau dengar panggilan Kaasan?!" melongokan wajahnya ke ruang tamu,
"…"
Dan menemukan kondisi Naruto tengah terduduk santai di sofa, pandangan matanya tidak fokus, namun tetap mengemil keripik di tangannya.
Kerutan itu semakin terlihat, saat ia melangkahkan kaki, mendekati pemuda pirang di sana-"…"
masih tidak ada respon, dia mulai panik. Cepat-cepat Kushina duduk di samping putranya,
Plak! Plak!
"Naruto! Astaga, kau kenapa nak! Bangun!" menampar pipi Naruto kanan kiri tanpa ampun, dan sukses membuat sang empunya-
"Huaaa! Kaasan sakit! Kenapa memukul pipiku!" berteriak kesakitan, pipinya sukses membiru. Berdenyut-denyut, Naruto menatap tajam ibunya. Tiba-tiba di tampar seperti tadi, memangnya dia salah apa?!
Bukannya minta maaf, Kushina berkacak pinggang, "Kau ini Kaasan panggil berulang kali, tapi tidak merespon, jadi Kaasan kira kamu kesambet apaan!" balas berteriak, mengerjapkan kedua manik pemuda di depannya.
"Ugh~" mengerucutkan bibirnya pelan, mengusap pipinya yang sedikit bengkak. Demi apa, pukulan ibunya hebat sekali.
"Tapi tidak usah pakai kekerasan kan, lihat pipiku jadi lebam-lebam seperti ini. Jangan mengeluarkan tenaga karate Kaasan di wajahku dong." Meringis sakit,
Wanita merah menyala itu mendengus pelan, mencubit hidung putranya singkat. "Ayo makan malam. Sebentar lagi Tousan dan Kyuu pasti datang." Berujar cepat, dengan senyuman lebarnya ia kembali bangkit. Tanpa kata maaf dan hanya seringai jahil seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sasunaru ( one-shot)
Randomjadi ini cerita one-shot sasunaru rated: T dan M Jdi yg masih dibawah umur, disarankan tidak usah membaca, soalnya ada cerita yg mengandung 18+ yg suka silahkan klik dan baca, yg ga suka silahkan pergi, karna ini mengandung bxb pair: sasunaru bxb