25.maaf, teme

814 52 1
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rated : T/15+

Pair : sasunaru

Genre : romance ada komedi dikit :)

Summary : naruto dicuekin karna membuat kesalahan pada sasuke, dan mulai meminta maaf, dan sasuke mau memaafkan naruto tapi dengan satu syarat..........


.
XxxxxxxxX

.


Apa begini rasanya dicuekin?

Apa begini rasanya dianggap tidak ada padahal kau dengan jelas dan nyata kini berada bersamanya, melontarkan permintaan maaf berulang kali akibat kau tidak sengaja membuat celana panjang kekasihmu melorot, hanya karena tangan kananmu refleks meraih pegangan seadanya sebelum tubuhmu jatuh bebas menghantam lantai koridor sekolah?

Apa begini rasanya dibenci?

Kalau memang jadi semenyakitkan ini, ingin rasanya Naruto kembali memutar ulang waktu untuk membuat kejadian nista itu tidak pernah ada.

"Teme, maafkan aku! AKU BENAR-BENAR MINTA MAAF!" Dan di sinilah Naruto sekarang. Di dalam perpustakaan, di mana hanya ada ia yang ber-ojigi seratus delapan puluh derajat, serta sosok Sasuke yang berjongkok memunggunginya di dekat salah satu jendela dengan aura suram.

Harga diri yang selama ini Sasuke banggakan sebagai seorang Uchiha telah runtuh seketika berkat insiden memalukan bin nista yang membuatnya ingin menggali lubang kubur dalam-dalam. Berita mengenai Naruto yang melorotkan celana Sasuke di depan umum pasti sudah tersebar ke seluruh pelosok sekolah dan menjadi hot topic di antara seluruh murid.

"Teme..."

"..."

"Sasuke..."

"..."

"Kumohon, maafkan aku... Aku benar-benar menyesal... Lagipula, aku tidak sengaja melakukannya..." Naruto perlahan-lahan mendekati Sasuke, lalu berjongkok di belakang tubuhnya. Tangan kanan Si Pirang pun kemudian terulur, menarik-narik pelan kemeja putih Sasuke yang tetap bergeming di tempatnya. "Teme..." Suara Naruto sedikit bergetar, menahan tangis. "Jangan mendiamkanku seperti ini, Teme... Katakan, apa yang harus aku lakukan agar kau mau memaafkanku...?" Sasuke yang masih terdiam terus semenjak tadi membuat tangisan Naruto akhirnya pecah. "Maafkan aku, Teme... Ma... af... Maaf..."

Sasuke yang merasa sedikit tidak tega, mulai menolehkan kepalanya ke belakang. Diliriknya sosok Si Pirang yang wajahnya sudah dibanjiri oleh aliran air mata serta ingus dari hidungnya. Terdiam sejenak, Sasuke pun menghela napas berat sebelum ia bangkit berdiri, menarik tubuh Naruto agar ikut bangkit, lalu menatap sosok pirang itu dengan tatapan datar.

"Hei, berhentilah menangis. Wajahmu sangat jelek jika sedang seperti ini." Sasuke mengulurkan tangan kanannya, mengusap lembut puncak kepala Naruto untuk menenangkannya. Tapi bukannya malah tenang, tangisan Naruto malah makin menjadi. Mulutnya terus merapalkan kata "Maaf" yang sesekali terputus— tertelan suara tangisan yang mendobrak ingin keluar.

Sasuke menghentikan usapannya, merogoh saku kanan celana panjang seragamnya, kemudian meraih sebuah sapu tangan yang segera ia gunakan untuk membersihkan wajah Si Pirang yang sudah terlihat sangat kacau. "Berhentilah menangis, Dobe. Kalau tidak, aku tidak akan mau memaafkanmu untuk selamanya."

Mendengar perkataan Sasuke, Naruto pun berusaha menghentikan tangisannya mati-matian.

"Ja... Jadi... Apa kau mau memaafkanku, Teme?" tanya Naruto setelah Sasuke menyerahkan sapu tangan yang dipakainya kepada Si Pirang untuk dicuci bersih.

sasunaru ( one-shot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang