23. Surat cinta

646 42 4
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rated : T/15+

Pair : sasunaru

Genre : romance, bxb

Summary : Sasuke meminta Naruto untuk mengajarkannya cara membuat Surat cinta. Dengan sedikit bujuk rayu sang Uchiha,

Naruto akhirnya menyetujui untuk mengajarkan cara membuat surat

Cinta. Saat Naruto bertanya untuk siapa, tindakan Sasuke yang tiba-tiba membuat Naruto hampir tewas karena serangan jantung. Check it out!

Happy reading.................

.

XxxxxxxxX

.

Naruto kini sedang menikmati alunan lagu rock dari hpnya. Naruto menggoyang-goyangkan kepalanya, seolah menghayati setiap nada keras dari lagu berjudul Grief yang dibawakan Dir En Grey. Naruto masih tetap asik menghayati lagu itu, sambil sesekali mengikuti teriakan-teriakan dari sang vokalis, Kyo, sampai aktivitasnya terganggu karena Hp oranye miliknya berbunyi, tanda ada orang yang menelponnya. Dengan sedikit menggerutu, Naruto mengambil hp yang tergeletak diatas meja belajar acak-acakan miliknya. Naruto melihat nama kontak yang tertera di layar hpnya.

'Sasuke?' Batin Naruto, sambil memikirkan alasan sang tuan muda Uchiha menelponnya. Merasa tak mendapatkan alasan yang mungkin, Naruto mengangkat kedua bahunya, lalu menjawab telpon Sasuke.

"Moshi-moshi, teme, ada apa?" Tanya Naruto ketika dirinya terhubung dengan Sasuke.

"Butuh berapa lama kau mengangkat teleponku, Usuratonkachi!" Seru Sasuke dari seberang sambungan telepon. Pertigaan jalan langsung memenuhi wajah Naruto ketika mendengar nada bicara sekaligus ejekan dan marahan Sasuke.

"Teme! Masih untung masih kuangkat! Kau itu Sudah mengganggu 'Konser'ku tau, eh, kau malah marah marah! Mana sopan santunmu, Baka!" Teriak Naruto sebal. Dengusan sang pangeran es dapat terdengar dari seberang sambungan telepon, sesaat ia mendengar 'nyanyian' Naruto.

"Baiklah, baiklah… Dobe, umh…" Nada bicara Sasuke seketika terdengar gugup, membuat Naruto mengangkat setengah alisnya, bingung.

"Ada apa denganmu, Teme? Kau sakit?" Tanya Naruto kawathir.

"Unh, Iie… Bisakah kau kerumahku sekarang?" Tanya Sasuke. Naruto mengelus-elus dagunya, berikir.

"Maaf, tapi aku ada urusan." Jawab Naruto, alasan.

"Ayolah Dobe… Please?" Mohon Sasuke kepada Naruto, yang kini menggeleng-geleng, tidak menyadari bahwa Sasuke tidak dapat melihatnya. Dasar Dobe #di rasenggan Naruto#.

"Memangnya ada apa?" Kini giliran Naruto yang bertanya kepada Sasuke. Suara helaan Nafas berat terdengar jelas dari seberang telepon.

"Nanti aku jelaskan disini! Yang pasti datanglah cepat!" Seru Sasuke frustasi."

"Maaf, Nomor yang sedang anda hubungi tidak akan menyetujui bila anda tidak memberitahu alasan anda." Naruto sedikit mengikuti nada bicara para operator servis namun dengan gayanya sendiri. Kembali, suara helaan nafas berat dan diikuti dengan suara plastic bergesek terdengar dari seberang teleon.

"Yah, padahal aku sudah membeli ramen untuk Naruto. Eh, dia malah memutuskan sambungan telpon." Ujar Sasuke, membalas kepura-puraan Naruto. Mata Naruto langsung berubah menjadi blink-blink saat mendengar kata 'Ramen'.

sasunaru ( one-shot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang